METROPOLITAN.ID - Sam Altman, pendiri OpenAI sekaligus CEO, menghadapi pemecatan mendadak dari perusahaannya sendiri yang jadi tempat pengembangan model chatbot ChatGPT.
Pemecatan Pendiri OpenAI, Sam Altman, dilakukan setelah dewan menuduhnya "tidak konsisten dalam berkomunikasi".
Namun demikian, Sam Altman telah menjadi sosok sentral di dunia teknologi sejak peluncuran ChatGPT, chatbot yang sangat populer yang dikembangkan oleh Pendiri OpenAI tersebut.
Baca Juga: Sidak Pembangunan Jembatan Otista, Ini Tanggapan Achmad Ru'yat
Sam Altman, yang kini berusia 38 tahun, telah memainkan peran utama dalam upaya OpenAI untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang lebih canggih.
ChatGPT, yang dirilis pada November 2022, dengan cepat menjadi populer dengan lebih dari 100 juta pengguna dalam setahun.
Altman memulai perjalanannya di dunia teknologi dengan mendirikan Loopt, aplikasi jejaring sosial, pada tahun 2005, dan berhasil menjualnya dengan nilai $43 juta.
Baca Juga: Viking Persib Club Resmi Luncurkan Program dan Perkenalkan Mitra Sponsor
Ia kemudian direkrut untuk mengepalai akselerator startup Y Combinator pada tahun 2014.
Sam Altman terlibat proyek sebagai pendiri OpenAI pada tahun 2015, awalnya sebagai organisasi nirlaba dengan dana sebesar $1 miliar dari pendukung terkemuka seperti Elon Musk dan Peter Thiel.
Setelah merilis ChatGPT, Altman menjadi salah satu pendukung kecerdasan buatan yang paling vokal, memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS tentang regulasi kecerdasan buatan, dan memperingatkan risiko teknologi ini terhadap masyarakat.
Namun, peluncuran ChatGPT juga menyertai kontroversi, terutama terkait dengan keamanan dan dampaknya pada masyarakat.
Meskipun OpenAI mengalami penurunan bisnis setelah akuisisi oleh Elon Musk pada tahun 2022, Altman tetap menjadi tokoh kunci dalam perkembangan kecerdasan buatan.