Kepala Desa Kamawakan, Ardani mengungkapkan dampak negatif dan bahayanya kecubung bila dikonsumsi oleh manusia.
"Selama ini tidak ada warga kami yang mau memakannya karena para tetua sudah memberitahukan kepada anak-anak bahwa buah itu berbahaya dan beracun," kata Ardani melalui keterangannya, dikutip dari Sewaktu.com pada Kamis, 11 Juli 2024.
"Jika dimakan bisa menyebabkan gangguan jiwa, efek sadar atau halusinasinya bisa berlangsung hingga dua minggu, atau bahkan bisa menjadi gila," sambungnya.
Di sisi lain, Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Kelana Jaya mengirim sampel kecubung untuk uji laboratorium.
Sampel tersebut dikirim ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Selatan untuk memastikan dampak atau bahaya dari kecubung.
"Hari ini sampel kami kiri ke BPOM untuk mengetahui kandungan kecubung," kata Kombes Kelana dikutip dari Sewaktu.com pada Kamis, 11 Juli 2024.
Hal tersebut dilakukan setelah puluhan orang harus dirawat di RSJ akibat buah tersebut, bahkan dua diantaranya dikabarkan Tewas.***