METROPOLITAN.ID - Komunitas amal Volunteer Sunda berkolaborasi dengan Perusahaan investasi asal Amerika, Yaga Yingde Group memberikan bantuan untuk mencegah anak putus sekolah hingga ke wilayah pesisir Karawang.
Komunitas amal bentukan pemuda 23 tahun asal Karawang, Angga Permana Sidik ini mengirimkan Tim B1 Volunteer Sunda yang di ketuai Yogi Nurdin untuk memberikan bantuan dana pendidikan dan sembako kepada seorang siswa kelas 9 SMPN 2 Tirtajaya di Dusun Telarsari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Siswa tersebut diketahui mengalami kesulitan dan terancam putus sekolah.
Baca Juga: Astagfirullah, Relawan Kemanusiaan Dikeroyok Sopir Angkot di Bogor, Tiga Orang Luka-luka
"Alhamdulillah, Volunteer Sunda bisa kembali berkontribusi memberikan bantuan untuk siswa yang terancam putus sekolah. Kali ini kami bergerak ke wilayah pesisir Karawang memberikan bantuan kepada Muhammad Abdurahman," kata Angga.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya warga Jawa Barat, khususnya masyarakat Karawang yang bergabung bersama komunitas Volunteer Sunda, akan semakin banyak juga aksi untuk mencegah anak putus sekolah di Karawang.
"Kita targetkan setiap kecamatan di Karawang, Purwakarta, Subang dan Bekasi, terbentuk tim Volunteer Sunda sehingga semakin banyak anak yang dapat kita bantu membiayai pendidikannya hingga lulus nanti," ungkapnya.
Baca Juga: Tetap Setia Bersama Gerindra, Iwan Setiawan Minta Seluruh Kader Satu Komando Menangkan Rudy Susmanto
Di tempat yang sama, Ketua Tim B1 Volunteer Sunda, Yogi Nurdin mengaku senang ditunjuk sebagai Leader TIM B1 oleh Founder Of volunteer Sunda.
Lewat kegiatan ini, pihaknya bisa berbagi dan merasakan senyuman yang hangat yang terpancar dari raut wajah keluarga siswa yang mendapat bantuan dari perusahaan Yaga Yingde Group.
"Di sinilah moment yang menyentuh hati saya, dimana melihat kisahnya ke belakang, Muhammad Abdurahman ini adalah salah satu anak yang rajin sekolah dan sebelum berangkat sekolah harus menjual ikan, udang hasil tangkapan ayahnya, lalu ke sekolah memakai perahu atau sampan dengan jarak ke sekolah sekitar 30 menit," bebernya.
"Bayangkan anak sekarang mana mungkin mau untuk berjualan dan tidak gengsi, itu yang sangat menyentuh bagi saya selaku leader dari TIM B1," sambung Yogi.
Sementara itu, Lukman dan Fipin selaku orang tua siswa penerima bantuan menyampaikan terima kasihnya kepada perusahaan Yaga Yingde Group dan Volunteer Sunda.
