METROPOLITAN.ID - PT Changshin Grup (PT CSG) Karawang diterpa isu miring terkait pungutan liar (pungli) dalam penerimaan karyawan.
Teranyar, salah satu korban pencari kerja yang enggan namanya disebutkan mengaku diimingi bisa masuk kerja di PT CGS Karawang oleh oknum bernama Doni, yang disebutnya bekerja sebagai HR di PT CSG.
"Saya disuruh bayar Rp25 juta jika mau masuk PT CSG dan DP Rp2 juta untuk masuk grup WA (WhatsApp)-nya. Saya bayar Rp2 juta, terus masuk grup WA yang isinya para calon yang mau kerja di CSG," jelas dia.
Baca Juga: Perkokoh Organisasi, Pemuda Pancasila Karawang Ingin Tata Ulang Konsolidasi hingga Tingkat Ranting
Akan tetapi hingga lebih dari 3 bulan, tidak ada lowongan di PT CSG untuk laki-laki.
Pria 32 tahun itu pun meminta uangnya kembali. Setelah 3 bulan kemudian, uang yang Rp2 juta baru dikembalikan dengan catatan dikeluarkan dari grup WA dan diminta untuk tidak bilang siapa siapa.
"Saya ngasih tahu informasi ini kepada yang lain karena saya kesal sampai saat ini tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di Karawang. Apalagi di PT CSG yang terakhir saya nanyain harus ada uang Rp35-45 juta," ujar dia.
Baca Juga: Peringati Milad Satu Dasawarsa, BB Tour dan Travel Karawang Berangkatkan Ratusan Jemaah Umrah
Saat dikonfirmasi, Manager HR PT Chang Shin Grup (PT CSG) Karawang Susilo mengakui bahwa ada oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) setiap ada penerimaan karyawan baru.
Akan tetapi pihaknya merasa kesulitan untuk mencari bukti dan pelakunya.
"Isu ada, tapi kalau tidak ada pembuktian susah," kata dia.
Baca Juga: Dijanjikan Dapat Pekerjaan Tapi Tak Kunjung Terealisasi, GEPREK Ontrog Kantor Disnakertrans Karawang
Ia menambahkan, jika ada oknum yang mengatasnamakan HR PT CSG bisa memasukkan kerja ke PT CSG dengan persyaratan harus memberikan uang sogokan, maka pihaknya menyarankan untuk melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian.
"Lebih baik langsung ke polres saja karena kasus yang lapor korban. Saya tidak mendapatkan info terkait statusnya," ujar Susilo