METROPOLITAN.ID - Banjir di Jakarta kembali terjadi pada awal Maret 2025, menggenangi puluhan RT dan menyebabkan ribuan warga terdampak.
Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu, 2 Maret 2025, serta luapan Kali Ciliwung menjadi faktor utama yang memperparah kondisi.
Hingga Selasa, 4 Maret 2025, data menunjukkan genangan masih merendam 92 RT dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 120 cm.
Beberapa ruas jalan juga turut tergenang, menghambat mobilitas warga dan aktivitas ekonomi. Situasi ini mengulang siklus tahunan yang terus menghantui ibu kota.
Dampak Ekonomi Banjir Jakarta 2020-2024
Banjir Jakarta sendiri merupakan persoalan klasik yang tak kunjung terselesaikan setiap tahunnya.
Di mana, banjir yang terjadi di Jakarta telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat.
Dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, berbagai peristiwa banjir telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, baik dari segi materi maupun terganggunya aktivitas ekonomi.
Seperti dikutip dari suara.com, pada awal tahun 2020, tepatnya pada 1 Januari, wilayah Jabodetabek dilanda banjir besar yang mengakibatkan kerugian signifikan.
Berdasarkan laporan, banjir ini menyebabkan kerugian pada sektor ritel yang mencapai Rp960 miliar.
Baca Juga: Ditahan di Polda Metro Jaya, Nikita Mirzani Tampil Percaya Diri Tanpa Borgol
Hal ini disebabkan oleh banyaknya toko ritel yang tutup akibat banjir serta hilangnya pendapatan masyarakat akibat lumpuhnya aktivitas ekonomi.