Kerugian tersebut dihitung berdasarkan jumlah toko yang terpaksa berhenti beroperasi serta jumlah penduduk terdampak yang tidak dapat melakukan kegiatan belanja seperti biasanya.
Setidaknya, tercatat ada 300 toko ritel di Jakarta yang tutup akibat banjir, dengan estimasi pengeluaran masyarakat yang hilang sebesar Rp100.000 per orang dari 32.000 penduduk terdampak langsung.
Baca Juga: Adaptasi Bencana, Gubernur Dedi Mulyadi Usulkan Konsep Pembangunan Rumah Panggung di Jawa Barat
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kerugian ekonomi akibat banjir di Jakarta mencapai Rp2,1 triliun per tahun.
Jika tidak ada langkah mitigasi yang memadai, angka ini diprediksi dapat meningkat hingga Rp10 triliun per tahun dalam satu dekade ke depan.
Selain itu, terdapat juga kerugian ekonomi tidak langsung serta potensi kehilangan kesempatan ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kerugian langsung.