Ketidakhadiran elemen-elemen penting tersebut memperkuat dugaan adanya kejanggalan administratif atau bahkan kemungkinan manipulasi dokumen.
Tak hanya soal tampilan dan struktur skripsi, nama dosen pembimbing Jokowi juga menjadi bahan perdebatan.
Dalam dokumen skripsi tersebut, tercantum nama Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro sebagai pembimbing utama.
Sementara itu, kebanyakan mahasiswa angkatan 1985 lainnya dibimbing oleh dosen-dosen dengan gelar S1 atau S2.
Baca Juga: Penyakit Paula Verhoeven Tercatat dalam Putusan Cerai? Ini Pernyataan Pengacara Baim Wong
Keberadaan seorang profesor sebagai pembimbing sarjana dianggap tidak lazim dan memunculkan tanda tanya dan mengapa hanya Jokowi yang memiliki pembimbing sekelas profesor?
Seiring dengan mencuatnya kembali isu ini, publik pun semakin mendesak UGM untuk bersikap transparan.