Minggu, 21 Desember 2025

Lagi! Tim Gabungan Copot Paksa Puluhan Atribut Ormas di Depok

- Selasa, 20 Mei 2025 | 12:31 WIB
Tim Gabungan menurunkan paksa atribut Ormas yang berada di wilayah Kota Depok.  (Ali Metropolitan)
Tim Gabungan menurunkan paksa atribut Ormas yang berada di wilayah Kota Depok. (Ali Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Tim gabungan kembali melakukan Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Kota Depok pada Senin, 19 Mei 2025 malam.

Dari hasil operasi ini, petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP berhasil menertibkan puluhan atribut Organisasi Masyarakat (Ormas) yang berada di wilayah Kecamatan Bojongsari.

Operasi gabungan ini sendiri dimulai sejak pukul 20:30 WIB dengan diawali apel di Polsek Bojongsari. Sebanyak 40 personel gabungan dari Polsek Bojongsari, Koramil Sawangan, Satpol PP, dan pemerintah kecamatan dikerahkan. Tim dibagi menyisir dua wilayah yaitu di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari.

Hasil penertiban, sebanyak 40 Atribut Ormas berupa bendera dicopot dari berbagai lokasi. Di Sawangan ditemukan 25 bendera Ormas.

“Kami imbau masyarakat tidak sembarangan memasang atribut ormas, apalagi di fasilitas umum,” kata Kapolsek Bojongsari, Kompol Fauzan Thohari.

Pihaknya menegaskan bahwa Operasi Brantas Jaya 2025 merupakan komitmen forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi warga Bojongsari dan sekitarnya.

Sebelumnya, Polres Metro Depok bersama Tim Gabungan melakukan Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Beji, Kota Depok pada Senin, 19 Mei 2025.

Sebanyak 50 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP dikerahkan dalam penertiban tersebut. Hasilnya, 34 bendera Ormas dan satu posko yang berdiri di jalur hijau diturunkan.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras mengatakan, penertiban dilakukan demi menjaga ketertiban dan netralitas ruang publik.

"Ini strategi untuk menciptakan ruang publik yang bersih dari simbol-simbol yang bisa ganggu keamanan," ujarnya.

Penertiban dilakukan secara tegas namun tetap humanis. Kapolres menegaskan, tidak boleh ada simbol ormas yang menciptakan kesan penguasaan wilayah.

"Kami ingin Depok tertib, aman, dan inklusif bagi semua warga," tegasnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Metro Depok AKBP Maulana Jali Karepesina menyebut langkah ini bersifat preemtif untuk mencegah potensi konflik sosial.

"Penertiban ini demi ketertiban umum dan keamanan masyarakat," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X