METROPOLITAN.ID - BPBD Kota Sukabumi mencatat ada 125 kejadian bencana yang terjadi sepanjang Januari - Mei 2025.
Data tersebut dihimpun dari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) dengan kerugian materil mencapai Rp1,37 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan, 125 bencana tersebut tersebar di tujuh kecamatan dan berdampak pada 138 kepala keluarga (KK) atau 162 jiwa.
Luas wilayah terdampak bencana diperkirakan mencapai 2.220 hektare.
Sebanyak 179 unit bangunan mengalami kerusakan, terdiri dari 2 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang, dan 169 unit rusak ringan.
"Bulan Mei menjadi periode paling rawan dengan 37 kejadian bencana. Di Januari 22 kejadian, Februari 4 kejadian, Maret 39 kejadian dan April 23 kejadian," ujar Novian, Selasa, 17 Juni 2025.
Menurutnya, banjir masih mendominasi bencana di bulan Mei dengan jumlah mencapai 20 kejadian.
Disusul cuaca ekstrem 11 kejadian, tanah longsor lima kejadian, dan kebakaran permukiman 1 kejadian.
di bulan tersebut juga tercatat 13 jiwa terdampak dan 34 unit bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp259 juta dan area terdampak sekitar 0,0769 hektare.
Secara keseluruhan, dari sisi nilai kerugian, cuaca ekstrem menjadi penyumbang terbesar dengan total kerugian mencapai Rp1 miliar lebih dan luas terdampak sekitar 0,0987 hektare.
Disusul tanah longsor dengan nilai kerugian Rp202 juta (0,0266 Ha), banjir Rp77,8 juta (0,0772 Ha), kebakaran permukiman Rp58 juta (0,0158 Ha), serta angin kencang atau beliung Rp23,1 juta (0,0037 Ha).
Berdasarkan analisis Stasiun Klimatologi Jawa Barat, tingginya intensitas hujan dipengaruhi dinamika atmosfer skala global hingga lokal.
"Model prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang masih akan terus berlangsung di beberapa wilayah Jawa Barat dalam waktu dekat," pungkasnya. (UM)***