Minggu, 21 Desember 2025

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Dapat Julukan Ini dari Media Asing

- Selasa, 16 September 2025 | 14:03 WIB
Sejumlah media asing menyoroti dan memberikan julukan kepada Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok. Kemenkeu)
Sejumlah media asing menyoroti dan memberikan julukan kepada Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok. Kemenkeu)

METROPOLITAN.ID - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi buah bibir baru di kursi pemerintahan.

Sosok yang menggantikan Sri Mulyani itu bahkan mendapatkan sorotan dari sejumlah media asing, termasuk mendapatkan julukan.

Media sekelas Reuters, dalam artikelnya berjudul "Indonesia Replaces Respected Finance Minister With Economist Promising Rapid Growth", menyoroti pergantian ini.

Artikel itu mengangkat profil Purbaya sebagai ekonom yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi cepat, dan menggantikan seorang menteri yang sangat dihormati.

Baca Juga: Daihatsu Rocky Hybrid Raup Respons Positif Usai Debut di GIIAS 2025

Julukan 'Gaya Koboi' dari Singapura

Laman terkemuka Singapura, The Straits Times, menjadi salah satu media yang paling vokal dalam menyoroti hal ini.

Dalam artikel analisisnya yang berjudul "Indonesia's new 'cowboy style' finance minister bets big on growth", media tersebut memberinya julukan menteri bergaya koboi.

Apa sebenarnya makna dari julukan ini? Secara umum, gaya 'koboi' diartikan sebagai pendekatan yang berani, blak-blakan, dan terkadang tidak ortodoks.

Baca Juga: Liga Champions 2025-2026 Dimulai, PSG, Arsenal, Real Madrid, Juventus Hadapi Lawan Berat di League Phase

Julukan ini didasarkan pada beberapa kebijakan yang diungkapkan oleh Purbaya sejak awal menjabat.

Ia menyatakan optimismenya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang sangat ambisius, yakni 6% hingga 7%, melalui strategi belanja pemerintah yang lebih cepat.

Selain itu, The Straits Times juga menyoroti rencana kebijakan berani lainnya, yakni mengalihkan Rp200 triliun dari bank sentral (Bank Indonesia) ke bank-bank komersial.

Kebijakan ini disebut sebagai strategi reflasi, yaitu menciptakan likuiditas lebih banyak di pasar dengan harapan dapat menstimulasi perekonomian secara signifikan.

Baca Juga: Heboh Anggota DPRD Desy Yanthi Utami 6 Bulan Bolos Kerja: Kronologi, Pembelaan hingga Ancaman Sanksi Berat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X