METROPOLITAN.ID - India tengah dikejutkan dengan ancaman Naegleria fowleri atau yang dikenal dengan amoeba pemakan otak.
Meskipun kasus infeksinya sangat langka, tingkat kematian yang mendekati 100% membuatnya menjadi salah satu patogen paling mematikan di dunia.
Apa itu Naegleria fowleri?
Naegleria fowleri termasuk dalam kelompok amoeba hidup bebas (free-living amoeba) yang secara alami hidup di tanah dan lingkungan air tawar bersuhu hangat di seluruh dunia.
Baca Juga: Amoeba Pemakan Otak Apakah Ada di Indonesia? Tewaskan 19 Orang di India
Habitat favoritnya adalah danau, sungai, kolam, sumber air panas, hingga kanal dan irigasi.
Amoeba ini terutama aktif dan berkembang biak pesat selama bulan-bulan musim panas, di mana suhu air meningkat secara signifikan dan kadar air menurun.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antara tahun 1962 hingga 2024, terdapat 167 kasus infeksi yang dilaporkan di Amerika Serikat.
Dari jumlah itu, hanya empat pasien yang berhasil selamat. Angka ini mencerminkan tingkat kematian yang mencapai lebih dari 97%, menjadikannya salah satu infeksi dengan prognosis terburuk yang pernah dikenal oleh medis.
Baca Juga: Siapa Rismon Sianipar? Ungkap Dugaan Skandal Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini
Infeksi Naegleria fowleri
Meskipun berbahaya, penting untuk memahami bahwa infeksi ini tidak menular melalui kontak langsung dari orang ke orang.
Satu-satunya jalur yang mengancam adalah ketika air yang terkontaminasi memasuki tubuh melalui hidung dan berjalan menuju otak.
Ketika air tersebut memasuki rongga hidung, Naegleria fowleri akan menempel pada reseptor dan mulai berjalan melintasi saraf penciuman (olfactory nerve) menuju otak.
Baca Juga: Apa Penyebab Gempa Bogor Hari Ini 21 September 2025? 29 Kali Gempa Susulan