Begitu mencapai otak, amoeba ini akan menyebabkan infeksi yang disebut Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM).
Infeksi ini akan menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan fatal. Prosesnya sangat cepat, sehingga memberi sedikit waktu untuk diagnosis dan pengobatan.
Gejala Naegleria fowleri
Gejala PAM muncul dengan sangat cepat, biasanya dalam 1 hingga 9 hari setelah terpapar.
Baca Juga: Siapa Herly Puji? Sekdis Sumut yang Tersandung Kasus Gratifikasi hingga Dicopot Bobby Nasution
Sayangnya, gejala awalnya sering kali mirip dengan penyakit umum lainnya, membuatnya sulit dideteksi hingga kondisi memburuk.
- Gejala Awal (muncul dalam 1-9 hari setelah terpapar): Sakit kepala parah dan tiba-tiba, emam tinggi, mual dan muntah
- Gejala Progresif (seiring infeksi menyebar): Leher kaku, kebingungan atau disorientasi, urangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar (lack of attention), kehilangan keseimbangan dan koordinasi, halusinasi dan kejang
Penyakit ini berkembang sangat pesat, membuat pasien masuk dalam kondisi koma dan akhirnya meninggal dunia dalam waktu 1 hingga 18 hari setelah gejala pertama muncul. Rata-rata, kematian terjadi dalam lima hari.
Baca Juga: Gegara Tak Hadir di Lokasi Kebakaran, Kasatpol PP, Kepala BPBD dan Camat Kena Semprot Om Zein
Faktor Risiko dan Mitos Naegleria fowleri
Infeksi otak yang disebabkan oleh Naegleria fowleri paling sering terjadi setelah seseorang menyelam, melompat, atau berenang di danau atau sungai yang hangat selama musim panas.
Kondisi ini umumnya terjadi setelah periode suhu panas yang berkepanjangan, yang menyebabkan suhu air naik dan volume air menurun.
Beberapa kasus langka terjadi ketika seseorang menggunakan air keran yang terkontaminasi Naegleria fowleri untuk membilas sinus (seperti dengan alat neti pot) atau membersihkan rongga hidung.
Baca Juga: Prediksi Panas PSM vs Persija: Duel Klasik Sarat Gengsi! Di BRI Super League