Minggu, 21 Desember 2025

Rismon Sianipar Pernah Sebut Irjen Krishna Murti Pembohong, Gegara Apa?

- Selasa, 23 September 2025 | 10:56 WIB
Rismon Sianipar pernah menyebut Irjen Krishna Murti pembohong dan penipu sebelum membahas dugaan skandal asmara dengan Kompol Anggraini. (youtube.com/@abrahamsamadspeakup)
Rismon Sianipar pernah menyebut Irjen Krishna Murti pembohong dan penipu sebelum membahas dugaan skandal asmara dengan Kompol Anggraini. (youtube.com/@abrahamsamadspeakup)

METROPOLITAN.ID - Nama Rismon Sianipar muncul muncul seiring dugaan skandal asmara yang menyeret Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Krishna Murti.

Selain membahas isu dugaan hubungan terlarang sang polisi dengan Kompol Anggraini, ternyata juga pernah secara terbuka menyebut Krishna Murti sebagai penipu.

Saat itu, Rismon Sianipar menyorot kinerja mantan Kadiv Hubinter Polri tersebut dalam kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Ia menyebut analisis forensik digital yang ia lakukan terhadap rekaman CCTV dalam kasus pembunuhan Mirna Salihin.

Baca Juga: Siapa Nur Khalim? Sebut Orang yang Fitnah Yaqut Korupsi Kuota Haji Dosa Besar

Dalam sebuah tayangan YouTube di kanal Forum Keadilan TV pada 29 Mei 2025, Rismon Sianipar secara terbuka melontarkan tuduhan serius terhadap dua tokoh kepolisian yang memiliki jabatan penting saat penanganan kasus Jessica Wongso.

Pada saat itu, Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri, sementara Krishna Murti menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.

"Bukan akademis? Malah benar-benar akademis itu Bang. Akademis ilmiah karena saya punya basis yang kuat metadata bahwa di kasus Jessica Wongso di video CCTV 1, 3, 7 dan 9.

"DI 7 dan 9 ini kamera mahkota yang mengkriminalkan Jessica Wongso, itu di dalam metadatanya digunakan software gratisan i red soft," jawab Rismon.

Baca Juga: Di Mana Krishna Murti? 'Lenyap' usai Diduga Terlibat Skandal Asmara dengan Kompol Anggraini

Dalam analisis metadata pada video tersebut, ia mengklaim telah ditemukan penggunaan software gratisan berbasis Windows bernama i red soft.

"Pemirsa bisa men-download itu, i red soft itu adalah sebuah software gratisan berbasis Windows. Dan pada saat PK Jessica Wongso tahun 2004, 24 yang lalu itu Muhammad Nur Azhar sebagai laboratorium komputer forensik Bareskrim Polri mengatakan bahwa i red soft adalah software yang sudah template tertanam di DVR Teleview FD1S, bohong," sambung Rismon.

Sebagai seorang ahli, ia menyatakan bahwa klaim tersebut adalah sebuah kebohongan besar.

Ia menjelaskan bahwa perangkat DVR Teleview FD161S yang digunakan di Kafe Olivier berjalan dengan sistem operasi Linux.

Baca Juga: Apakah Ada Demo di Jakarta Hari Ini 23 September 2025?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X