METROPOLLITAN.ID - Mohammad Imam Muslimin (Yai Mim) dan Nurul Sahara dikabarkan sudah damai pasca konflik lahan parkir hingga tudingan pelecehan seksual.
Perselisihan parkir ini tidak diselesaikan secara damai, melainkan terus memanas.
Puncaknya, Sahara memviralkan aksi Yai Mim yang dianggap kontroversial, termasuk saat Yai Mim guling-guling di tanah dan berpura-pura stroke.
Aksi dramatis Yai Mim ini diklaim terjadi saat ia sedang mendapatkan intimidasi dari Sahara dan seseorang lainnya.
Baca Juga: Jokowi Sakit Apa? Absen saat HUT TNI, Kondisi Kulit Wajah Disorot
Konflik berlanjut ke ranah hukum. Sahara dan suaminya, didampingi penasihat hukum, lebih dulu mengadukan Yai Mim ke Satreskrim Polresta Malang Kota pada Kamis, 18 September 2025.
Sehari setelahnya, giliran Yai Mim yang didampingi istri dan tim hukumnya melakukan aduan balik.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengonfirmasi bahwa kedua pihak saling mengadukan terkait dugaan pencemaran nama baik.
Di ranah sosial, konflik ini mencapai titik terendah ketika Yai Mim dan istrinya diusir dari lingkungan tempat tinggalnya.
Baca Juga: Kronologi Yai Mim Diusir Warga usai Konflik dengan Sahara, Akui Dilarang Salat
Kemudian terungkap bahwa pengusiran ini diduga sebagai akal-akalan dan persekongkolan yang melibatkan Ketua RT, Ketua RW, dan Takmir Musala setempat yang berpihak kepada Sahara.
Di tengah kebuntuan hukum dan polarisasi sosial, sosok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir sebagai katalis perdamaian.
KDM memastikan bahwa perdamaian antara Yai Mim dan Sahara sudah tuntas. Mediasi ini berawal dari inisiatif kedua belah pihak untuk menemui KDM secara terpisah.
Yai Mim datang ke rumah dinas KDM di Bandung, sementara Sahara berkunjung ke rumah pribadi KDM di Subang.
Baca Juga: Jakarta Global University Gugat Perda LLDIKTI ke PN Depok