METROPOLITAN.ID - Agenda strategis Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor yang membahas penyusunan dokumen rencana penyelenggaraan pengelolaan perkotaan berbasis kewilayahan sepi kehadiran pejabat kecamatan.
Dari puluhan camat yang diundang dalam kegiatan penting itu, belasan camat dari wilayah Barat dan Timur Kabupaten Bogor mangkir, bahkan sebagian hanya mengutus kepala seksi sebagai perwakilan.
Padahal, acara ini menjadi bagian penting dari proses persiapan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur yang tengah digodok pemerintah daerah.
Acara yang digelar di salah satu hotel kawasan Cibinong pada Rabu, 29 Oktober 2025, itu seharusnya menjadi momentum memperkuat sinergi antara perangkat wilayah dengan Bappeda dalam membangun arah kebijakan perkotaan berbasis kewilayahan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, hanya dua camat yang hadir langsung.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata di Situbondo yang Ramah Anak dan Lansia
Kehadiran dua camat itu bahkan mendapat apresiasi seloroh dari tim Bappeda Litbang, yang menyampaikan rasa terima kasih dengan nada sindiran halus.
‘’Camat Jonggol luar biasa, selalu hadir, ada camat Cigudeg juga, terima kasih,’’ ujar salah seorang pemandu acara.
Pengamat pembangunan dan kebijakan publik Kabupaten Bogor, Yusfitriadi menyanyangkan ketidakhadiran camat dalam forum yang membicarakan pembangunan berbasis kewilayahan.
Apalagi acara yang juga menghadirkan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) sebagai konsultan memiliki arti strategis untuk pembangunan wilayah Kabupaten Bogor wilayah Barat dan wilayah Timur.
‘’Kalau saya sih melihat mereka tidak terlalu berkepentingan dengan pemekaran. Mereka hanya berkepentingan dengan jabatannya sebagai camat. Kebapa harus repot-repot menjadi supporting pemekaran? Jabatan sudah saya dapatkan,’’ ujar Yusfitriadi yang juga hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: Harga Perak Hari Ini 30 Oktober 2025, Begini Potensi Investasi Jangka Panjang
Yusfitriadi yang juga founder VINUS berseloroh bahwa para camat di wilayah Barat dan Timur kemungkinan akan menjadi pahlawan kesiangan, jika pemekaran terwujud.
Sementara itu, Yana Nurheryana, Ketua Komite Persiapan Pemekaran Kabupaten Bogor Barat (KPPKBB) berpendapat lain. Menurut yana, ketidakhadiran para camat tersebut bisa saja karena sibuk dengan agenda di wilayah masing-masing.
‘’Mungkin mereka ada agenda yang lebih penting daripada harus ke Cibinong mengikuti acara perencanaan pengelolaan perkotaan berbasis kewilayahan untuk persiapan Kabupaten Bogor Barat dan Bogor Timur,’’ tegas Yana.
Yana menambahkan, para camat sepertinya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah dan diyakini siap mengikuti semua kebiajkan terkait pemekaran wilayah barat dan timur. ‘’Ini dibuktikan mereka tidak mbalelo pada putusan pimpinannya di Cibinong,’’ imbuh Yana.