Minggu, 21 Desember 2025

Program OPLAH 2025 Dongkrak Produktivitas, Jember Bidik Produksi Padi 1 Juta Ton di 2026

- Rabu, 26 November 2025 | 17:52 WIB
Lewat program OPLAH, Jember siap jadi lumbung pangan Jawa Timur.  (Diskominfo Jember)
Lewat program OPLAH, Jember siap jadi lumbung pangan Jawa Timur. (Diskominfo Jember)

Beberapa kelompok bahkan berhasil membangun sistem pipanisasi hampir enam kilometer secara swadaya.

Langkah ini sangat vital bagi desa yang sebelumnya hanya mampu tanam padi sekali dalam setahun. Dengan hadirnya OPLAH, wilayah tersebut berpeluang meningkatkan indeks pertanaman dari IP 1 ke IP 2, bahkan maju menuju IP 3.

Baca Juga: Baru Dua Bulan Menjabat Kepala DLH Purwakarta, Nama Erlan Diansyah Dicatut Penipuan Via WhatsApp

Di sejumlah titik yang selama ini terancam penurunan produktivitas karena kerusakan irigasi, program ini juga membantu mempertahankan kemampuan lahan untuk tetap ditanami padi hingga tiga kali dalam setahun.

Selain infrastruktur air, petani menerima dukungan biaya olah lahan berikut bantuan pupuk urea non-subsidi 30 kilogram per hektare yang seluruhnya telah disalurkan dan dimanfaatkan kelompok tani.

Manfaat program semakin dirasakan di berbagai kecamatan. Banyak petani yang selama bertahun-tahun tak pernah tersentuh bantuan akhirnya dapat menanam padi minimal sekali dalam setahun, bahkan memiliki peluang memperluas pola tanam.

Karena pengerjaannya dilakukan langsung oleh petani, rasa memiliki terhadap setiap infrastruktur yang dibangun juga semakin kuat.

Baca Juga: Ibu Alvaro Apresiasi Polisi: Terima Kasih Sudah Tak Pernah Menyerah

Sigit menyebut, bahwa target besar Jember adalah meningkatkan produksi padi hingga 1 juta ton pada 2026.

Saat ini, produksi berada di kisaran 602 ribu ton, menempatkan Jember di posisi keempat di Jawa Timur dan bersaing dengan Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro.

Kehadiran OPLAH diharapkan mampu mendorong Jember menembus posisi teratas sebagai daerah dengan produksi padi terbesar di Jawa Timur.

Baca Juga: Kisah Inspiratif di Hari Guru Nasional: Mantan Murid jadi Wali Kota, Guru Pensiunan Raih Penghargaan

Tingginya dampak program membuat banyak desa mengusulkan OPLAH 2026 hingga mencapai 11.000 hektare, meski kuota awal hanya sekitar 5.000 hektare.

Antusiasme tersebut menjadi sinyal bahwa program ini dianggap relevan, efektif, dan mampu memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan pertanian yang bertahun-tahun tak tertangani.

Sigit menegaskan kembali, bahwa OPLAH bukan sekadar program teknis, tetapi gerakan besar menuju kedaulatan pangan di Kabupaten Jember.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X