Minggu, 21 Desember 2025

Bocah di Sukabumi Alami Kelainan Fisik Langka, Mata Tak Bisa Berkedip Sejak Lahir

- Minggu, 30 November 2025 | 20:21 WIB
Bocah perempuan di Sukabumi alami kelainan fisik yang langka, yakni tidak bisa mengedipkan mata sejak lahir (Ist)
Bocah perempuan di Sukabumi alami kelainan fisik yang langka, yakni tidak bisa mengedipkan mata sejak lahir (Ist)

‎‎METROPOLITAN.ID - Kondisi Syakira (7), bocah perempuan Kampung Panagan, Desa Pasir Datar Indah, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, sungguh memprihatinkan.

‎Sejak lahir, putri dari Aidah (47) itu mengalami kelainan fisik langka yaitu matanya tidak bisa berkedip dan bibir atasnya tak dapat bergerak.

Sehingga menyulitkan saat berkomunikasi maupun makan.

Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Bongkar Sindikat Curanmor Lintas Provinsi, Empat Pelaku Ditangkap di Kota Berbeda

‎“Dia sudah begitu sejak lahir. Banyak orang bilang karena keracunan air ketuban, tapi saya belum yakin,” ungkap Aidah, Minggu, 30 November 2025.

‎Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan keluarga, namun belum menunjukkan hasil.

‎Kondisi Syakira membuatnya harus dirujuk ke RS Mata Cicendo Bandung, tetapi dokter menyebut kasus tersebut termasuk penyakit langka dan belum dapat ditangani secara maksimal.

Baca Juga: Jaring Talenta Muda, Dewa United Sukses Kembali Gelar Festival Anak Dewa U12 di Bogor

‎Meski fungsi penglihatan Syakira masih normal, ketiadaan refleks berkedip membuat matanya sangat rentan iritasi.

‎“Saya sering melarang bermain di luar karena debu bisa membuat matanya merah. Obat tetesnya khusus dari dokter,” ujar Aidah.

‎Bahkan saat tidur, mata Syakira tetap terbuka sehingga ibunya harus berjaga memastikan putrinya bisa beristirahat dengan aman.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Terindah di Manokwari: Suasana Damai dan Harmoni buat Liburan Akhir Pelan

‎Camat Caringin, Agus Ridwan Mulyawan, menyatakan Forkopimcam telah mendatangi rumah keluarga Syakira untuk mengecek kondisi langsung dan memberikan pendampingan.

‎Pihak kecamatan juga menyiapkan ambulans desa sebagai akomodasi berobat.

‎Terkait bantuan sosial, Camat Agus mengakui keluarga tersebut belum terdeteksi sebagai penerima karena lokasi rumah yang berada di ujung desa.

‎“Nanti akan dicek kembali melalui PKH. Bantuan dari kecamatan memang tidak ada anggarannya, tapi kami tetap berupaya lewat relawan dan kearifan lokal,” jelasnya.

‎Agus menegaskan pihaknya akan terus mengupayakan jalan bantuan yang memungkinkan bagi Syakira, agar anak itu mendapat penanganan dan perhatian yang lebih maksimal. (Usep)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X