Senin, 22 Desember 2025

Konflik di Morowali jadi Pembelajaran Kaltim, Reza bakal Panggil Perusahaan yang Pekerjakan TKA

- Senin, 13 Februari 2023 | 17:22 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Akhmed Reza Fachlevi (DPRD Kaltim)
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Akhmed Reza Fachlevi (DPRD Kaltim)

METROPOLITAN.ID - Bentrok berdarah di pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Indonesia (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah bak menjadi bom waktu yang meledak terkait persaingan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI).

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Akhmed Reza Fachlevi angkat bicara atas konflik tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu bisa menjadi contoh bagi perusahaan yang ada di Bumi Etam untuk lebih berhati-hati menerima TKA.

Baca Juga: Agar Lebih Komprehensif, DPRD Kaltim Usulkan Bentuk Pansus Raperda Usulan Pemprov

“Terkait dengan maraknya konflik yang ada di perusahaan baik di luar daerah maupun dalam daerah. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi Kaltim,” ungkapnya, Senin 16 Februari 2023.

Politikus Gerindra itu menuturkan, ada beberapa hal yang harus dipadukan bagi para tenaga kerja. Khususnya, antara pekerja dari luar daerah maupun pekerja asing yang tinggal dan bekerja di sebuah daerah.

 

Berdasarkan peristiwa ini, Reza, sapaan akrabnya, meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim untuk mendata berapa banyak perusahaan yang aktif di Benua Etam.

Baca Juga: Masih Trending di Twitter! Netizen Penasaran Cari Link Download Video Nesya Tanpa Sensor, Begini Kelanjutannya

Baik perusahaan yang masih menggunakan pekerja luar daerah, ataupun juga pekerja dari asing.

 

“Disnakertrans mesti berperan aktif mengenai ini, kira-kira ada berapa banyak perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja luar daerah maupun pekerja asing,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, ia membeberkan, pihaknya juga akan melakukan kroscek lapangan secara langsung untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi.

“Ada beberapa kemarin yang kami data. Di antaranya PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) itu, ada 80 tenaga asing di sana,” bebernya.

Baca Juga: Sedekade Vakum, Band Sorban Hitam Puaskan ‘Dahaga’ Pecinta Musik Ghotic Metal di Kafe New Kaliber

Padahal lanjut Reza, perizinan tenaga kerjanya masih dalam proses. Namun sudah bisa bekerja. Berdasarkan prosedur, seharusnya ini tidak diperbolehkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Artikel Terkait

Terkini

X