Ia menegaskan, jika sosok pemimpin memiliki leadership yang kuat tentu dapat mendongkrak kinerja pemerintahan dalam menangani sejumlah dinamika persoalan di Kota Bogor.
Baca Juga: Jamu PSS Sleman, Panpel Persikabo 1973 Larang Suporter Tim Tamu Datang ke Stadion, Ini Alasannya
Khususnya dalam menjalankan visi dan sejumlah program prioritas.
"Saya kira, apa yang sudah dirintis oleh pak Bima dan pak Dedie sudah bagus, ini kan harus dijaga dipertahankan dan dikembangkan lebih jauh. Jadi yang saya kira harus punya visi yang baik," kata pria lulusan doktor Kagoshima University, Jepang tersebut.
Namun, ketika disinggung siapa sosok figur yang ideal untuk menjadi Pj menggantikan kepemimpinan Bima Arya-Dedie A Rachim, ia enggan melontarkan nama.
"Saya tidak akan bisa menyebut figurnya siapa, tapi ciri-cirinya itulah. Ya dicari saja yang memiliki aksesibility yang baik, kapasitas yang baik, integritas yang baik dan punya leadership yang kuat. Kalau akses disibilitas yang baik dipastikan sosoknya memang paham Kota Bogor. Supaya dalam waktu singkat dapat menjalankan tugas dengan baik, bukan belajar lagi," jelas dia.
"Sebab kalau orang yang tidak tahu Bogor pertama belajar dulu nah setengah tahun baru kerja kemudian selesai, gimana coba, kan cuma satu setengah tahun menjabat (jadi Pj Wali Kota Bogor)," tutup Prof Arif Satria.***