metro-jabar

Ada Fenomena Angin Puting Beliung yang Rusak Rumah Warga Cibinong, Begini Penjelasan BMKG Jawa Barat

Rabu, 27 September 2023 | 06:32 WIB
Logo BMKG. Kondisi cuaca saat ini. (Instagram @infobmkg)

METROPOLITAN.ID - Fenomena alam berupa angin puting beliung melanda kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor sejak Senin, 25 September 2023.

Rumah warga Cibinong yang terdampak angin puting beliung tidak bisa dihuni untuk sementara waktu karena mengalami kerusakan berat.

Menanggapi hal tersebut Prakirawan Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Leni Jantika Haswan menjelaskan beberapa titik di wilayah Jawa Barat mengalami kecepatan angin yang setara.

Baca Juga: Pelajar 17 Tahun Bacok Leher Gurunya Sendiri

"Dari data pengamatan angin otomatis di beberapa titik di wilayah Bogor terpantau kecepatan angin maksimum berkisar antara 18 - 34 km/jam di beberapa wilayah seperti Bogor Barat, Cisarua, dan Cibinong," kata Leni kepada Metropolitan.id pada Selasa, 26 September 2023.

Berdasarkan hasil pantauan BMKG angin kencang yang terjadi di Cibinong karena ada aliran massa udara (Monsun Australia) yang cenderung lebih kuat dari Benua Australia.

"Dari data analisis dinamika atmosfer terkini, dapat diidentifikasi bahwa fenomena angin kencang tersebut terjadi karena adanya aliran massa udara (Monsun Australia) yang cenderung lebih kuat dari Benua Australia yang bersifat dingin dan kering," jelasnya.

Baca Juga: Atasi Masalah Sampah di Bandung, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Janji Lakukan Ini

"Angin tersebut bertiup dari arah timur laut hingga tenggara di sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk wilayah Bogor," tambahnya.

Leni juga menjelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya angin kencang juga dikarenakan adanya tekanan udara yang cukup signifikan.

"Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar BBU, termasuk adanya pola konvergensi lokal di sekitar dataran tinggi Jawa Barat bagian tengah dan Selatan yang menyebabkan terbentuknya pola divergensi di sebagian wilayah Bogor," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Kota Bogor Panas Terik saat Siang Hari, Ini Kata BMKG

Leni juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada akan bencana alam yang mungkin akan datang tiba-tiba dan membahayakan keselamatan orang banyak.

"Potensi peningkatan kecepatan angin kencang, jika terdapat pohon rimbun dan tinggi serta rapuh aga segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut dan jika berada di dekat pohon sebaiknya menjauh,"ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB