Minggu, 21 Desember 2025

Bupati Purwakarta Om Zein Pastikan Gelombang Kedua Pendidikan Berkarakter di Barak Militer Dibuka Usai Idul Adha

- Jumat, 30 Mei 2025 | 15:52 WIB
Pelajar di Kabupaten Purwakarta saat mengikuti program Pendidikan Berkarakter di Resimen Armed 1/Sthira Yudha. (Foto: Istimewa.)
Pelajar di Kabupaten Purwakarta saat mengikuti program Pendidikan Berkarakter di Resimen Armed 1/Sthira Yudha. (Foto: Istimewa.)

METROPOLITAN.ID - Bupati Purwakarta, Jawa Barat Saepul Bahri Binzein memastikan gelombang kedua program pendidikan berkarakter yang berlangsung di Barak Militer Resimen Armed 1/Sthira Yudha akan dibuka kembali.

Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein ini menyebut, rencana pembukaan gelombang kedua program tersebut dilakukan setelah Hari Raya Idul Adha 1446 H.

Gelombang kedua ini rencananya tidak hanya menyasar siswa SMP saja. Siswa MTS hingga sekolah swasta juga akan diikut sertakan. Hal tersebut menyusul tingginya permintaan dari orang tua dan masyarakat.

Baca Juga: Goes To School, Satpol PP Purwakarta Sosialisasikan Pentingnya Tertib Peserta Didik

Om Zein menyampaikan hingga saat ini, jumlah pendaftar sudah mencapai 30 hingga 50 siswa. Namun, seluruh pendaftar akan melalui tahap verifikasi ketat terlebih dahulu.

"Yang mendaftarkan rata-rata orang tuanya, jadi kami akan verifikasi dulu. Kita tanya ke sekolah, apakah masih sanggup membina? Kalau sekolah masih sanggup, ya selesaikan di sekolah. Kalau orang tua masih mampu membina, ya selesaikan di rumah. Tapi kalau kedua-duanya menyatakan tidak sanggup, baru kita kirim ke psikolog untuk konseling lebih lanjut," kata Om Zein, pada Kamis 29 Mei 2025.

Psikolog dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan guru BK, kata dia,  akan dilibatkan dalam proses ini tanpa honor tambahan, karena sudah menjadi bagian dari tugas mereka sebagai ASN.

Baca Juga: Minimalisir Kecelakaan Lalulintas, Dishub Purwakarta Intensifkan Pemeriksaan Kendaraan

Dia menegaskan bahwa pembinaan dilakukan dengan pendekatan ramah anak. Ukuran keberhasilan program ini, kata dia, bukan sekadar tidak adanya komplain ke lembaga seperti KPAI, tetapi lebih pada adanya perubahan perilaku positif dari para siswa.

“Perubahan-perubahan sederhana seperti anak yang dulunya tidak disiplin, sekarang jadi bangun pagi, ikut kegiatan, bahkan diminta bantu melatih PBB di desanya, itu sudah luar biasa. Kita lihat anak yang sebelumnya minder, frustasi, sekarang penuh percaya diri,” ucapnya.

Untuk gelombang kedua ini, tambah Om Zein, memastikan kuota peserta tidak akan melebihi kapasitas ruangan yang tersedia, yakni maksimal 40 orang.

“Yang penting mereka diselamatkan dari lingkungan negatif ke lingkungan positif. Target kita bukan sempurna, tapi ada perubahan. Dari tidak disiplin menjadi disiplin, dari tidak percaya diri menjadi yakin pada diri sendiri. Itu langkah awal menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X