metropolitan-network

Bupati Bogor Teken MoU dengan SUEZ untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Masyarakat dengan Teknologi Prancis

Jumat, 10 November 2023 | 11:09 WIB
Bupati Bogor Iwan Setiawan menandatangani MoU dengan SUEZ Services Pte. Ltd di kantor SUEZ Internasional Paris, Prancis, 23 Oktober 2023. (Humas Bogor)

 


METROPOLITAN.ID
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih, Bupati Bogor Iwan Setiawan terus berupaya agar kebutuhan masyarakat akan air bersih bisa terpenuhi. Salah satunya fokus terhadap optimalisasi penanganan krisis air bersih di Kabupaten Bogor.

Tidak tanggung-tanggung sebagai bukti komitmen dan keseriusan Bupati Bogor dalam menangani krisis air bersih, Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama jajaran Perusahaan Umum Daerah Tirta Kahuripan memenuhi undangan kantor SUEZ Internasional di Paris, Prancis pada 23 Oktober lalu.

Dalam pertemuan itu, Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama Perumda Tirta Kahuripan sepakat menandatangani kontrak kerjasama dengan SUEZ untuk pengembangan sektor air minum sekaligus mitigasi kekeringan.

Termasuk memanfaatkan teknologi Prancis dalam mengelola air limbah menjadi air bersih bagi masyarakat. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, kerjasama dengan SUEZ Services Pte. Ltd dilakukan demi memenuhi kebutuhan dan hak masyarakat atas air.

“Ini upaya kami menjawab tantangan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat atas air, sehingga diharapkan dalam jangka menengah ataupun jangka panjang bisa dipenuhi. Selain itu untuk mengurangi risiko-risiko krisis atas air, yang salah satunya memitigasi kondisi musim ekstrem pada musim kemarau,” ungkap Iwan Setiawan.

Iwan Setiawan juga berharap transfer teknologi dan pengetahuan dengan SUEZ dapat meningkatkan profesionalisme serta modernisasi pengelolaan air minum di Kabupaten Bogor, khususnya oleh Perumda Tirta Kahuripan untuk mewujudkan keterjangkauan pelayanan kepada masyarakat kabupaten bogor akan kebutuhan air yang berkelanjutan dan berketahanan iklim.

Selain dalam pengelolaan air minum, ia juga berharap dapat mengimplementasikan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Bogor secara bertahap, baik dalam jangka menengah ataupun jangka panjang dengan didukung oleh penerapan regulasi yang memperhatikan ramah lingkungan.

“Ini menjadi gambaran betapa pentingnya peningkatan infrastruktur teknologi pengelohan air minum serta pengelolaan air limbah domestik serta modernisasi manajerial untuk dapat diadaptasi dan diadopsi supaya dapat diterapkan di Kabupaten bogor untuk dapat menjamin ketersediaan atas air kepada masyarakat dapat berketahanan iklim serta berkelanjutan,” ungkapnya.

Untuk awal, rencananya wilayah Timur yang menjadi target perluasan cakupan layanan air dari hasil tindaklanjut MoU tersebut. Salah satu langkah yang akan dilakukan yakni dengan membangun unit produksi dengan memanfaatkan sumber air di Desa Ligarmukti, Klapanunggal.

“Yang jelas walaupun nilai investasinya besar (sekitar ratusan miliar) dan kemungkinan kualitas airnya lebih baik dari sebelumnya, saya ingin harga jual ke pelanggan air tetap standar Perumda Air Minum Tirta Kahuripan tetap sama dengan pelanggan di wilayah lainnya,” pinta Iwan Setiawan.

Sementara itu, Direktur Operasional Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Tedi Kurniawan menjelaskan, MoU dengan Suez juga menjadi upaya Pemkab Bogor dalam mengoptimalkan peluang alternatif pembiayaan dalam peningkatan infrastruktur pelayanan air minum tanpa membebani keuangan pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.

Harapannya, Pemkab Bogor melalui rancangan MoU ini dapat mendorong penuh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sebagai BUMD air minum di Kabupaten Bogor untuk lebih profesional dan dapat mandiri dalam meningkatkan kualitas ataupun kuantitas pelayanan kepada masyarakat.

“Tentunya dalam MoU ini kedua belah pihak memahami dalam inisiasi tersebut akan tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,” terang Tedi.

Langkah ini juga sejalan dengan rencana Pemerintah Pusat yang menginsiasi dibentuknya Intruksi Presiden (Inpres) terkait air minum untuk menyukseskan target 10 juta sambungan rumah yang tertuang dalam RPJMN 2019-2024.
Inpres ini mendorong Pemda untuk mengembangkan infrastruktur sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan optimalisasi sektor alternatif pembiayaan.

Halaman:

Tags

Terkini