“Di satu sisi, Inpres ini menjadi jalan regulasi, dukungan pemerintah pusat untuk memudahkan Pemda dalam mengembangkan infrastruktur air minum. Jadi nafasnya sama, kami mencari alternatif pembiayaan sehingga tidak membebankan APBN atau APBD,” terangnya.
Minta Tirta Kahuripan Manfaatkan Kerjasama untuk Tingkatkan Layanan Air Minum
Selain menandatangani MoU, Bupati Bogor Iwan Setiawan dan jajaran Perumda Tirta Kahuripan juga mengikuti serangkaian kegiatan selama kunjungan, di antaranya dialog interaktif dengan Direktor BOT/ Activities PPP SUEZ Internasional Mr. Sachot Didier dan BOT Project Director Mr. Bernard Bon sebagai perwakilan Kantor Pusat SUEZ Internasional.
Dalam forum diskusi interaktif itu, disampaikan beberapa hal terkait lingkup bisnis SUEZ yang salah satunya dalam pengelolaan air minum dan pengelolaan air limbah di Perancis dan di beberapa negara lain seperti Afrika, Eropa dan Asia.
Di sana, para delegasi juga mengunjungi Water Treatment Plant (WTP) dan Wastewater Treatment Plants (WWTP) yang dikelola oleh SUEZ Internasional.
Para Delegasi mendapat penjelasan dari Deputy Direktur Treatment Infrastruktur SUEZ Internasional Mr. Laurent Dolléans tentang proses produksi pengolahan air baku yang berasal dari Sungai Seine sampai menjadi air minum serta infrastruktur teknologi yang digunakan untuk menjamin kualitas dan kuantitas pelayanan yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.
Untuk pemenuhan pasokan air minum di kota Paris dan sekitarnya, SUEZ mengelola sekitar 50 hektare area yang berdekatan dengan daerah aliran sungai Seine. Dari jumlah tersebut, 40 Hektare digunakan untuk konservasi penghijauan dan 10 Hektare digunakan untuk infrastruktur pengolahan air sehingga hal tersebut menjadi jaminan keberlanjutan atas pelayanan air minum untuk masyarakat dalam jangka panjang.
Saat ini, SUEZ juga telah hadir di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina dan Singapura untuk pengelolaan air minum ataupun pengelolaan air limbah dalam bentuk kerjasama Investasi berupa rancang bangun, rancang bangun operasi, bangun guna serah dan kontrak layanan seperti kontrak manajemen, operasi dan pemeliharaan, affermage, dan konsesi.
“Pengelolaannya sangat profesional dan modern dalam proses produksi yang dimulai dari air baku sampai dengan air hasil produksi yang dapat langsung diminum, sehingga bisa terlihat kualitas proses yang terukur dan menjadi jaminan atas sustainability pasokan air minum kepada masyarakat. Kita ingin ke depannya juga pengelolaan air di Kabupaten Bogor bisa seperti ini,” harap Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan pun meminta Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memanfaatkan Kerjasama yang sudah diteken dengan SUEZ untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (fin/feb)