metro-jabar

Saber Pungli Karawang Mulai Dalami Kasus Dugaan Pungutan Siswa di SMKN 1 Cikampek

Kamis, 4 Juli 2024 | 17:09 WIB
Saber pungli Karawang dalami dugaan pungutan siswa di SMKN 1 Cikampek (Samsudin)

METROPOLITAN.ID - Saber Pungli Karawang mulai mendalami kasus dugaan pungutan yang dilakukan oleh SMKN 1 Cikampek.

Kasi Pengawas Saber Pungli Karawang Joko mengatakan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke SMKN 1 Cikampek terkait dugaan pungutan.

"Nanti akan kita coba cek dan klarifikasi terkait dugaan pungli tersebut," kata dia, Kamis 4 Juli 2024.

Baca Juga: Blusukan ke Pasar Bogor, Bapanas Pastikan Pasokan dan Harga Pangan di Kota Bogor Aman

Sementara itu, Ketua MKKS SMK Kabupaten Karawang Endang Rohmat menyarankan orangtua siswa SMKN 1 Cikampek yang merasa terbebani dengan uang pungutan tersebut lebih baik pindah.

"Pertama itu kewenangan pihak sekolah SMKN 1 Cikampek. Tinggal orang tuanya kalau nggak mau, pindah ke swasta aja kalau terlalu mahal mah," ujar dia saat dikonfirmasi via pesan singkat, Kamis 4 Juli 2024.

Diketahui, orang tua (ortu) para siswa SMKN 1 Cikampek Kabupaten Karawang tengah dibuat pusing dengan adanya pungutan dengan dalih sumbangan sebesar Rp1,5 juta untuk sekolah.

Baca Juga: Mayat Bayi Terbungkus Kain Hitam Ditemukan di Kap Mobil Dokter, Kaget saat Akan Berangkat Kerja

Orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya bercerita bahwa pada awalnya setiap orangtua siswa diminta untuk berkumpul di sekolah untuk membahas mengenai pungutan tersebut.

"Awalnya pas pembukaan pendaftaran dulu semua orangtua siswa dikumpulkan, terus membahas soal uang iuran dari orangtua siswa," kata dia, Rabu 3 Juli 2024.

"Awalnya minta Rp3 juta terus kita keberatan dan minta Rp500 ribu. Tapi tiba-tiba gurunya pasang biaya Rp1,5 juta, ya kita para orang tua cuma bisa ngahuleng ('bengong' dalam bahasa Sunda)," imbuh dia.

Pihaknya pun keberatan dengan pungutan sebesar itu. Meskipun bisa dicicil, ia merasa pungutan di SMKN 1 Cikampek sama saja dengan sekolah swasta lain.

"Memang bisa dicicil, tapi sama aja kaya sekolah swasta kalau tetap bayar mah. Kami masyarakat kecil keberatan," keluhnya. (acu)

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB