"Dengan segala hormat, sebagai upaya untuk menurunkan kesakralan jabatan profesor, kepada seluruh sahabat, mulai hari ini mohon jangan panggil saya dengan sebutan prof," tulis beliau, dikutip dari radarsolo.com.
"Panggil saja: Fathul, Dik Fathul, Kang Fathul, Mas Fathul atau Pak Fathul. Insyaallah akan lebih menentramkan dan membahagiakan. Matur nuwun," sambungnya.
Adapun tiga Alasan hal tersebut dilakukan yang pertama yaitu ingin menjaga semangat kolegaialitas di lingkungan kampus.
Kedua menurutunya jabatan profesor memang merupakan pencapaian akademik, tetapi lebih penting lagi adalah tanggung jawab publik yang melekeat padanya.
Kemudian Alasan yang ketiga yaitu untuk mendeklarasi jabatan profesor, menurutnya sangat penting untuk tidak menjadikan jabatan profesor sebagai status sosial yang dikejar-kejar apalgi jika mengabaikan etika.***