metropolitan-network

AMSI Jawa Barat Dorong Anggotanya Sajikan Kanal Khusus Cek Fakta

Senin, 7 Oktober 2024 | 11:09 WIB
Pelatihn cek fakta hari kedua yang digelar AMSI Jawa Barat di Gedung Pikiran Rakyat, Bandung, Minggu, 6 Oktober 2025. (AMSI Jawa Barat)

 

METROPOLITAN.ID - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal khusus untuk cek fakta.

Kanal Cek Fakta ini penting untuk menyikapi informasi digital yang berkembang pesat di tahun politik 2024, khusunya menghadapi disinformasi yang menjadi ancaman yang semakin mengkhawatirkan masyarakat modern.

Sekretaris AMSI Jabar Subagja Hamara mengatakan, penyebaran informasi palsu atau salah secara sengaja melalui media sosial dan platform digital lainnya semakin masif.

Untuk itu, ia mendorong anggotanya untuk menciptakan kanal Cek Fakta.

"Secara bisnis memang saat ini belum ada value, tetapi ketika media konsisten, nilai itu akan datang dengan sendirinya seiring dengan media dipercaya dan terpercaya di masyarakat," kata Subagja Hamara saat pelatihan cek fakta hari kedua di Gedung Pikiran Rakyat, Bandung, Minggu, 6 Oktober 2025.

Baca Juga: Lima Kecamatan di Bogor Dihantam Cuaca Ekstrem, Longsor hingga Angin Kencang Menghantui

Menurutnya, informasi bohong atau hoaks menyebabkan dampak yang merusak, baik pada tingkat individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Disinformasi tidak hanya dapat mengancam demokrasi dan keamanan, tetapi juga dapat merusak reputasi organisasi, menyebabkan ketidakpercayaan pada lembaga publik, dan mengganggu proses pengambilan keputusan.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat modern ini, kolaborasi lintas sektor dan usaha bersama dari pemerintah, sektor swasta, lembaga media, dan masyarakat sipil menjadi krusial dalam melawan disinformasi dan memastikan kebenaran informasi yang lebih terjamin,"jelasnya.

"Nantinya kanal ini akan memfasilitasi informasi temuan dari kolaborator untuk mempublikasi secara masif, sehingga informasi hoaks tidak terus menyebar di kalangan masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga: Pedestrian Pakansari Longsor, Ular Sanca Besar Muncul ke Permukaan

Subagja Hamara menjelaskan, persebaran disinformasi yang masif dan cepat melalui internet telah mengubah paradigma penyampaian informasi dan komunikasi di masyarakat.

Tren ini menciptakan ekosistem informasi yang kompleks, di mana informasi yang salah atau menyesatkan seringkali dapat dengan mudah menyebar.

Halaman:

Tags

Terkini