METROPOLITAN.ID - Universitas Indonesia (UI) resmi menangguhkan gelar doktor yang diberikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Penangguhan ini dilakukan setelah adanya gelombang kritik dari masyarakat yang mempertanyakan proses pemberian gelar doktor kepada Bahlil Lahadalia.
Keputusan itu juga membuat UI menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas keputusan yang menuai kontroversi tersebut.
Baca Juga: Pria Lansia Tewas Tenggelam di Situ Gintung, Diduga Ceburkan Diri hingga Lima Kali
Permintaan maaf dari pihak UI disampaikan oleh Ketua Majelis Wali Amanat, Yahya Cholil Staquf, dalam surat edaran dengan Nota Dinas UI Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.
Surat edaran tersebut mengonfirmasi bahwa gelar yang diterima Bahlil Lahadalia kini ditangguhkan, dan pihak universitas akan melakukan evaluasi terhadap proses yang telah dilalui.
Menanggapi penangguhan gelar doktor tersebut, Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dirinya belum sepenuhnya menerima informasi lengkap terkait keputusan itu.
"Saya belum tahu isinya ya, saya belum tahu isinya. Tapi yang jelas kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat, saya sudah dapat," ungkapnya saat ditemui di Kompleks Parlemen yang dikutip dari Suara.
Bahlil Lahadalia juga memberikan klarifikasi terkait penangguhan gelar doktor ini. Menurut pemahamannya, penangguhan tersebut bukan berarti gelar doktoralnya dibatalkan sepenuhnya.
Ia menjelaskan, proses wisuda dijadwalkan ulang pada bulan Desember 2024. Sebelumnya, disertasi yang dia ajukan telah melalui tahapan perbaikan dan kini dinyatakan selesai.
Baca Juga: Jaga Netralitas Pilkada 2024, Pimpinan hingga Staf RSUD Leuwiliang Tandatangani Pakta Integritas
"Kemarin disertasi saya itu sudah diperbaiki. Jadi setelah perbaikan disertasi, baru dinyatakan selesai. Untuk lebih rinci, nanti tanyakan ke pihak UI," jelas dia.