METROPOLITAN.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas ngabuburit di sekitar jalur kereta api.
Peringatan ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya kebiasaan masyarakat yang berkumpul di sekitar rel, terutama saat bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menegaskan, keberadaan masyarakat di jalur rel kereta api sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi perjalanan kereta yang melintas.
“KAI menegaskan larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di jalur kereta api, termasuk saat menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit selama bulan Ramadan. Aktivitas ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa,” ujar Anne dalam keterangannya, Minggu 2 Februari 2025, seperti dikutip dari suara.com.
Larangan ini bukan tanpa alasan. Hingga saat ini, masih banyak ditemukan masyarakat yang berkumpul, duduk-duduk, bahkan bermain di sekitar jalur rel kereta api.
Kebiasaan ini tidak hanya terjadi menjelang berbuka puasa, tetapi juga saat sahur, ketika banyak orang memilih untuk bersantai di luar rumah.
Baca Juga: Sempat Dicekal karena Lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar’, Sukatani Band Siap Panaskan Panggung Lagi!
Padahal, jalur rel bukanlah tempat umum yang bisa digunakan untuk aktivitas santai, melainkan area vital bagi operasional perkeretaapian.
Keberadaan masyarakat di jalur rel sangat berisiko menyebabkan kecelakaan, baik bagi individu yang berada di sana maupun bagi perjalanan kereta api yang melintas dengan kecepatan tinggi.
“Kami ingin mengingatkan bahwa jalur kereta api bukanlah tempat untuk kegiatan selain operasional perkeretaapian,” tambah Anne.
Baca Juga: Cara Membuat Kolak Waluh, Si Manis dan Gurih Pas Buat Takjil Berbuka Puasa
Tidak sedikit kasus kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki atau masyarakat yang berada di sekitar jalur rel.
Beberapa di antaranya berakhir tragis karena korban tidak menyadari adanya kereta yang melintas atau tidak sempat menghindar dari jalur rel.