metropolitan-network

Gegara Celetuk 'Dimasak Aja', Hasan Nasbi Disentil Keras Susi Pudjiastuti

Sabtu, 22 Maret 2025 | 18:51 WIB
Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti. (X/@susipudjiastuti)

METROPOLITAN.ID - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, blak-blakan mengkritik secara telak pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

Di mana, ia nyeletuk kalimat "Dimasak Aja" saat menanggapi kasus teror terhadap kantor Redaksi Tempo.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah kantor media tersebut menerima kiriman kepala babi tanpa telinga dari pelaku misterius.

Baca Juga: Kebun Raya Bogor Launching Rumah Kaca Taman Begonia, Tempat Bagi Pecinta Tumbuhan Menikmati Keindahan Flora Nusantara

Kritik Susi kepada Hasan Nasbi disampaikan lewat cuitan di akun X pribadinya pada Sabtu, 22 Maret 2025.

Dalam unggahannya, Susi merespons berita yang menyoroti pernyataan pihak Istana terkait kasus teror kepala babi tersebut.

Dia juga tidak menahan diri untuk menyampaikan pendapatnya secara langsung dan lugas.

Baca Juga: Kisah Almarhum Tarjo Penderita Obesitas, Dua Kali dibantu Tim Rescue Damkar Kabupaten Bogor

Sudah geramnya dengan celetukan "Dimasak Aja", Susi mendesak agar Hasan Nasbi tidak lagi berbicara di depan publik dengan kapasitasnya sebagai juru bicara (jubir) Istana.

Menurutnya, ucapan yang dilontarkan Hasan Nasbi tidak hanya tidak pantas, tetapi juga mencerminkan ketidakpekaan terhadap situasi yang sedang terjadi.

Lewat cuitannya, pemilik maskapai penerbangan Susi Air itu meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menyoroti sikap para pembantunya di kabinet agar lebih berhati-hati dalam berbicara.

Baca Juga: Solusi Agar Tetap Bisa Berjualan Jelang Lebaran, Bupati Purwakarta Relokasi Pedagang Pasar Jumaah ke Mal STS Sadang

"Ignorance!!!! He has to stop representing government talking in public. (Kebodohan!!!! Dia harus berhenti mewakili pemerintah berbicara di depan umum) Pak Presiden @prabowo," tulis Susi dalam unggahannya.

Hasan Nasbi sendiri kembali menjadi sorotan setelah komentarnya yang dianggap meremehkan insiden teror tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini