METROPOLITAN.ID - Perdebatan soal keaslian ijazah Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi sorotan publik.
Kini, ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar turut memberikan komentarnya.
Dalam unggahan terbarunya, Rismon menuding bahwa ijazah milik Presiden ke-7 Republik Indonesia tersebut adalah 'palsu'.
Baca Juga: EIGER Sepakat Kolaborasi Pelestarian Lingkungan Bareng Pemprov dan DPRD Jawa Barat
Rismon mengunggah sejumlah foto yang memperlihatkan dokumen skripsi milik para alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan tahun 1980-an.
Dalam unggahan tersebut, ia menyoroti adanya perbedaan yang cukup signifikan antara skripsi milik Jokowi dengan skripsi teman-teman seangkatannya.
Diantaranya seperti, Sri Dominingsih, Sigit Hardwinarto, hingga Edy Triyanto, yang seluruhnya juga tercatat lulus pada tahun 1985.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bogor Apresiasi Turnamen Mini Soccer Walikota Cup 2025
“Bu Rektor UGM, apakah Anda sudah pulang dari Jakarta? Jika UGM masih merupakan lembaga akademik yang mengutamakan transparansi, maka seharusnya video pertemuan tanggal 15 April 2025 bisa segera dirilis secara utuh tanpa editan,” tulis Rismon dalam salah satu unggahannya yang viral di media sosial.
Salah satu hal yang paling mencolok dalam perbandingan tersebut adalah tampilan sampul dan format halaman pengesahan dari skripsi Jokowi.
Menurut Rismon, pada sampul skripsi Jokowi tertulis "skripsi", sedangkan skripsi dari rekan-rekan seangkatannya tertulis sebagai "tesis".
Baca Juga: Penyakit Paula Verhoeven Tercatat dalam Putusan Cerai? Ini Pernyataan Pengacara Baim Wong
Dalam konteks waktu dan gelar yang sama, yaitu Sarjana Kehutanan, penggunaan istilah yang berbeda ini dianggap janggal dan menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen maupun akademisi.
Selain itu, halaman pengesahan skripsi Jokowi juga tak menampilkan daftar lengkap nama dewan penguji, serta tidak memuat tanda tangan pengesahan yang biasa terdapat dalam dokumen akademik sejenis.