METROPOLITAN.ID - Polemik dugaan praktik eksploitasi kekerasan hingga perbudakan yang dialami pegawai Oriental Circus Indonesia (OCI) cukup berdampak pada manajemen Taman Safari Indonesia, terutama dari aspek pengunjung yang datang ke taman rekreasi dan konservasi satwa ini.
Direktur Taman Safari Indonesia Aswin Sumampau mengatakan, tingkat kunjungan ke Taman Safari Indonesia cukup berdampak.
Terlebih ramainya hashtag di media sosial yang sempat ramai menjadi salah satu faktor dari dampak penurunan pengunjung.
Baca Juga: Pelatih PSG Ungkap Siap Hadapi Arsenal di Semfinal Liga Champions
"Saya tidak menyebutkan angkanya, dan saya rasa teman-teman tahu situasinya. Ini cukup berdampak, sangat-sangat berdampak. Termasuk kerjasama dengan pihak lain juga berpengaruh," kata Aswin usai mediasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Pemkot Depok, Selasa 29 April 2025.
Terkait ramainya pemberitaan yang simpang siur terhadap status korban dugaan eksploitasi, Taman Safari Indonesia menyayangkan ketidaktegasan pihak Oriental Circus Indonesia (OCI).
Pada akhirnya hal itu berdampak pada asumsi publik bahwa Taman Safari Indonesia ikut bertanggung jawab secara hukum terhadap para korban.
Baca Juga: Polemik Oriental Circus Indonesia, Dedi Mulyadi Lakukan Pendekatan Personal
"Status kita jelas bahwa korban yang mengalami dugaan eksploitasi itu adalah pegawai daripada OCI, bukan Taman Safari Indonesia," ujarnya.
Namun demikian Aswin mengapresiasi pihak OCI yang dalam perkembangannya sudah melakukan mediasi dengan para korban.
Terlebih hadirnya Dedi Mulyadi selalu Gubernur Jawa Barat yang menegaskan bahwa sebaiknya dicari solusi bersama-sama atas dasar pendekatan kemanusiaan.
"Kang Dedi selaku Gubernur berpesan kepada kami untuk mengedepankan aspek kemanusiaan dalam persoalan ini," imbuhnya.
Sebagai langkah kooperatif dari Taman Safari Indonesia, Aswin telah berkirim surat ke Komnas HAM untuk mereview operasional seluruh aktivitas di Taman Safari Indonesia.
Apabila terdapat rekomendasi terkait temuan pelanggaran HAM, pihaknya akan siap untuk duduk bersama dengan Komnas HAM.