METROPOLITAN.ID - Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi aspek yang terabaikan, padahal dampaknya bisa memengaruhi kualitas hidup dan prestasi belajar, terutama pada generasi muda.
Menyadari pentingnya menanamkan kesadaran ini sejak dini, RSUD Raden Mohamad Noh Nur (R.M.N. Nur) meluncurkan program SIKANCIL Go To School (Sistem Kesehatan Anak Cerdas dan Sehat Go To School).
Kali ini, program tersebut hadir di SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo, Leuwiliang, dan mendapat sambutan hangat.
drg. Tity Sulianty, Sp.KG (Spesialis Konservasi Gigi), yang menjadi salah satu tenaga medis inti dalam kegiatan ini, menjelaskan tujuan mendasar SIKANCIL.
"Kami ingin mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat, khususnya generasi muda. SIKANCIL Go To School juga menjadi langkah memperbaiki citra rumah sakit agar semakin ramah, terbuka, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar," ujar drg. Tity.
Dengan mendekati siswa, yang merupakan kelompok usia produktif dan rentan terhadap kebiasaan buruk, rumah sakit berharap dapat menanamkan kebiasaan hidup sehat yang akan dibawa hingga dewasa.
Edukasi yang berkelanjutan diharapkan menjadi benteng pertama pencegahan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, mulai dari karies hingga penyakit gusi.
Untuk memastikan kualitas edukasi, SIKANCIL Go To School melibatkan tim medis profesional yang kompeten di bidangnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Mulai Latihan di Jeddah Jelang Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain drg. Tity Sulianty, Sp.KG, turut hadir juga drg. Chrisming Wijaya, drg. Try Septian Mustika Saragih, drg. Pudjiwati Sugandi, dan drg. Ryan Hardiyantowiraja.
Kehadiran Spesialis Konservasi Gigi secara langsung menunjukkan keseriusan rumah sakit dalam memberikan wawasan mendalam, tidak hanya sekadar cara menyikat gigi, tetapi juga tentang pentingnya merawat struktur gigi agar dapat berfungsi optimal seumur hidup.
Pemilihan SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo sebagai lokasi pelaksanaan program ini sangat strategis.
Sekolah kejuruan kesehatan adalah tempat di mana calon-calon tenaga kesehatan masa depan dididik.
Baca Juga: Mojang Jajaka Sukabumi 2025, Sinergi Anak Muda untuk Promosi Pariwisata Global