metropolitan-network

Empat Terobosan Transportasi Dedi Mulyadi dan KAI, Siap Ubah Jawa Barat dalam 10 Tahun Ke Depan

Selasa, 25 November 2025 | 21:43 WIB
Dedi Mulyadi dan KAI, Siap Ubah Jawa Barat. (Instagram)
  • Memotong biaya logistik petani hingga 30–40 persen
  • Mengurangi potensi kerusakan hasil panen
  • Menjamin stok pangan ibu kota
  • Mengurangi ketergantungan pada truk angkutan yang sering terhambat kemacetan

Bagi petani, sistem ini dapat menjadi game changer yang memungkinkan harga jual lebih stabil dan mengurangi risiko kerugian pascapanen.

3. Kereta Kilat Pajajaran

Terobosan ketiga adalah Kereta Kilat Pajajaran, sebuah konsep kereta cepat antarkota yang menargetkan waktu tempuh hanya satu jam dari Jakarta menuju Bandung melalui Stasiun Gambir.

Tidak berhenti sampai di situ, jalur lanjutan dirancang menyambungkan Bandung–Banjar–Pangandaran, dengan waktu tempuh Banjar–Pangandaran hanya 45 menit, sebuah lompatan waktu yang saat ini nyaris mustahil ditempuh dengan kendaraan darat konvensional.

Keberadaan jalur ini dinilai akan membuka arus wisata dan investasi masif ke kawasan selatan Jawa Barat, yang selama ini kurang tersentuh pengembangan infrastruktur besar.

Baca Juga: Pecco Bagnaia Desak Rider dan Dorna Lebih Kompak Untuk Kemajuan MotoGP, Usai Insiden Moto3 Malaysia

4. Kereta Listrik Padalarang–Cicalengka

Terobosan keempat adalah pengembangan kereta listrik Padalarang–Cicalengka, sebuah moda transportasi massal yang didesain ramah lingkungan dan mendukung pergerakan harian warga Bandung Raya.

Dengan peningkatan jumlah komuter setiap tahun, sistem transportasi berbasis listrik dinilai menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi pencemaran udara dan kemacetan di kawasan metropolitan tersebut.

Terkait hal ini, Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada ketimbang membangun sistem baru yang berbiaya sangat besar.

"Tidak perlu lagi bangun transportasi baru puluhan triliun. Kita optimalkan jalur yang ada dengan sistem listrik,” tegas dia.

Dedi juga menekankan bahwa seluruh gagasan ini dirancang sejalan dengan visi pembangunan Jawa Barat yang menempatkan keberlanjutan, efisiensi, dan kesejahteraan sebagai prioritas utama.

“Semua ini bukan hanya soal rel dan gerbong, tapi tentang bagaimana membangun ekonomi rakyat lewat transportasi yang cerdas dan terintegrasi,” tegas dia.

Jika seluruh konsep terealisasi, Jawa Barat diproyeksikan masuk ke era baru mobilitas modern yang tidak hanya mempermudah perjalanan masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi desa, UMKM, hingga sektor pariwisata dan pertanian.

 

Halaman:

Tags

Terkini