METROPOLITAN.ID - Menjelang Pilkada 2024 serentak Gubernur Jawa barat dan Wali Kota Bogor yang akan dilaksanakan pada November mendatang nyatanya diwarnai manuver dari sejumlah partai politik hingga diwarnai isu skenario kotak kosong
Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sukses membawa Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024, kemungkinan akan mereplikasi koalisi di Pilkada daerah.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemenangan Pilkada PDI Perjuangan Kota Bogor, Banu Bagaskara mengaku hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bertarung dalam kontestasi tersebut.
Baca Juga: Mengemudi dalam Keadaan Mabuk, Wanita Tabrak Penegndara Motor di Pekanbaru Riau
Jika hal itu terjadi, sambung Banu, kemerdekaan berdemokrasi dan PDI Perjuangan akan tegak lurus menjaga marwah demokrasi.
Terlebih, kata dia, jika skenario melawan kotak kosong dalam pilkada menjadi skema pemenangan lawan untuk meredupkan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
"Kami sudah mendengar adanya dugaan skenario Kotak Kosong karena bersatunya partai-partai yang tergabung dalam KIM di Pilpres berlanjut ke Pilkada serentak ini, diantaranya termasuk di Pilkada Kota Bogor. Semoga dugaan saya meleset," ujar Banu.
Baca Juga: Gegara Sakau, Pemuda Nganggur di Sukabumi Nekat Curi Kabel Telkomsel
"Namun apapun yang terjadi itu tentu tidak menyurutkan semangat kami kader PDI Perjuangan untuk melawan skenario tersebut," imbuh dia.
Jika memang betul dugaan tersebut terjadi, kata dia, maka kemerdekaan demokrasi terancam.
"Sehingga kami di PDI Perjuangan akan berusaha untuk melawan ancaman tersebut dan menjaga demokrasi," jelas Banu.
Anggota DPRD Kota Bogor terpilih 2024-2029 itu juga menegaskan PDI Perjuangan merupakan partai ideologis yang mengedepankan azas kesamaan secara visi dan misi untuk berasa di garis terdepan membela rakyat.
"Bahwa kami mencari kemenangan, tentu saja. Tapi kalau kemudian semua calonnya berpotensi secara ideologis bertentangan dengan PDI Perjuangan, sudah pasti tidak akan kami usung. Itu clear," jelasnya.