Minggu, 21 Desember 2025

Gaduh Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat Tinggalkan Rapat Paripurna Gegara Sikap Gubernur Dedi Mulyadi

- Minggu, 18 Mei 2025 | 10:52 WIB
Ilustrasi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. DPRD Jawa Barat fraksi PDIP walk out saat rapat paripurna dengan KDM (arifin/metropolitan)
Ilustrasi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. DPRD Jawa Barat fraksi PDIP walk out saat rapat paripurna dengan KDM (arifin/metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Ketegangan antara Fraksi PDIP dengan Gubernur Jawa Barat menjadi cerita tersendiri dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat pada Jumat 16 Mei 2025 lalu.

Ya, ketegangan antara eksekutif dan legislatif mencuat dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat setelah seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk walk out.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dianggap merendahkan peran dan kewenangan DPRD dalam proses pengambilan kebijakan daerah.

Baca Juga: Fakta Unik Final Piala FA 2025: Crystal Palace Cetak Sejarah Trofi Pertama, Manchester City Akhiri Musim Tanpa Gelar Juara

Situasi ini menambah daftar dinamika hubungan antara kepala daerah dan wakil rakyat, yang belakangan kian disorot publik.

Mengutip berbagai sumber, aksi keluar ruang sidang oleh Fraksi PDIP terjadi pada Jumat 16 Mei 2025 setelah interupsi yang disampaikan oleh Doni Maradona Hutabarat, salah satu anggota fraksi PDIP.

Dalam interupsinya, Doni menyinggung pernyataan Gubernur Dedi saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Cirebon pada 7 Mei lalu.

Baca Juga: Karena Banyak Yang Tidak Hadir, Luna Maya dan Maxime Bouttier akan Gelar Resepsi di Jakarta Juli Mendatang

Kala itu, Dedi Mulyadi menyebut bahwa proses pembahasan kebijakan di DPRD memerlukan waktu panjang, sehingga ia memilih untuk tidak selalu melibatkan legislatif dalam pengambilan keputusan penting.

"Beliau menyampaikan, kalau dibawa ke DPRD itu prosesnya lama, ada rapat pleno pertama, pleno kedua. Kami menangkap pernyataan itu seolah DPRD adalah penghambat," ujar Doni, dikutip.

Pernyataan tersebut dinilai menciderai hubungan kemitraan antara legislatif dan eksekutif serta menggambarkan DPRD sebagai institusi yang memperlambat kerja pemerintahan.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi PDIP Memo Hermawan langsung menginstruksikan seluruh anggota fraksi untuk meninggalkan rapat sebagai bentuk keberatan.

"Saya minta seluruh anggota Fraksi PDIP walk out dari rapat paripurna ini sebagai bentuk protes atas pernyataan Gubernur," ujar dia.

Sementara Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, menganggap aksi tersebut sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang sah, meskipun ia menyayangkan ketegangan yang terjadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X