Prabowo menggunakan panggung dunia untuk secara keras dan lugas menyuarakan sikap Indonesia terhadap isu-isu krusial.
Ia secara tegas mengecam keras tragedi kemanusiaan di Gaza dan penolakan terhadap 'hukuman kolektif' terhadap rakyat Palestina.
Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara (Two-State Solution), di mana Palestina yang merdeka harus diakui, sambil menjamin keselamatan dan keamanan Israel.
Komitmen ini selaras dengan prinsip politik luar negeri 'Bebas Aktif' Indonesia sejak era Soekarno.
Baca Juga: Siapa Oknum TNI yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca? Kini Ditahan di Pomdam Jaya
Prabowo juga menyerukan reformasi arsitektur keuangan internasional, menuntut keadilan finansial dan solidaritas untuk negara-negara berkembang.
Ia juga mengajak dunia untuk melakukan aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim, bukan hanya slogan.
Mantan Menteri Pertahanan itu mencontohkan upaya Indonesia membangun tanggul raksasa 480 km sebagai respons terhadap kenaikan permukaan laut di utara Jakarta.
Kemudian Pidato Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap percaya dan mendukung PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan dunia yang adil, menolak doktrin bahwa 'yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang mereka harus'.***