BOGOR – Kemacetan arus lalu lintas (lalin) bagaikan polemik yang tak ada habisnya di setiap wilayah, termasuk Kota Bogor. Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor berupaya mengatasi persoalan klasik itu dengan menggabungkan tiga angkutan kota (angkot) menjadi satu bus.
“Jelas ini untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor yang terdiri dari 68 kelurahan dan enam kecamatan itu,” tutur Kepala Dishub Kota Bogor Rachmawati kepada Metropolitan, kemarin. Menurut dia, titik kemacetan terparah di Kota Hujan yakni Simpang Gunungbatu, Pancasan, Cibuluh, Dramaga dan Jalan KH Sholeh Iskandar. “Setiap hari di kawasan itu selalu macet. Makanya kami menurunkan 50 anggota lalin untuk mengurai kemacetan dengan dibantu anggota Dishub lainnya,” paparnya.
Tak hanya itu, lanjut Rachmawati, pihaknya juga akan menambahkan trafficlight (waktu tunggu) di persimpangan lampu merah di Kota Bogor. Kontrol waktu sendiri akan dipantau CCTV dan terlihat di Kantor Dishub.
“Kalau ada pengendara yang sengaja melanggar atau menerobos aturan, kami tak segan menindaknya. Sebab, kami sudah berkoordinasi dengan jajaran Polres Bogor Kota,” sambungnya. Dengan beberapa kebijakan itu, Rachmawati berharap angka kemacetan bisa berkurang.
“Selain itu, kami juga akan mere-routing angkot dari 23 trayek menjadi 30 trayek angkot. Mengapa ini dilakukan, karena diharapkan angkutan ini bisa melayani masyarakat yang jauh dari jalur trayek itu,” pungkasnya.
(yos/b/sal/py)