BOGOR - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) memiliki pola untuk bisa menjelaskan mana yang dipenuhi, mana yang akan dan mana yang belum. Demikian papar Walikota Bogor Bima Arya saat menghadiri kegiatan Musrenbang di Kecamatan Bogor Timur, Sabtu (4/2). Menurut Bima, kegiatan ini sangat penting. Jangan sampai semakin sering melaksanakan musrenbang namun kepercayaan warga semakin pudar karena kegiatan yang diusulkan mentok.
Pembangunan tersebut, sambung dia, bisa top down atau bottom up. Ada yang dirancang bappeda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tetapi sangat mungkin ada dinamika di lapangan yang bisa ditangkap dengan cepat ketika masa reses dewan turun ke lapangan. “Tantangannya ketika kita melakukan sinkronisasi,” ungkapnya.
Untuk Bogor Timur, lanjut Bima, satu hal yang harus diamankan adalah infrastruktur transportasi. Hal ini terkait dengan pembangunan jalan alternatif R3. “Karena selain mengatur moda transportasinya juga menambah infrastuktur jalan. Jika jalan R3 ini sudah terbangun, beban di pusat kota akan semakin berkurang,” jelasnya.
Bima berpesan mengenai keluhan warga saat dirinya ‘ngantor’ di kelurahan atau menginap bersama warga. ”Nah, inilah yang harus diprioritaskan. Mudah-mudahan melalui musrenbang ini ada titik temu mana kegiatan yang betul-betul harus diprioritaskan,” tandasnya.
(*/sal/mg4/py)