CIBINONG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Belitung melakukan studi banding ke Diskominfo Kabupaten Bogor, kemarin. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) 2016 lalu. Selain itu, juga terkait program kegiatan yang diterapkan di Kabupaten Bogor dalam mendukung pembangunan pemerintah daerah.
Kepala Diskominfo Kabupaten Belitung Adnizar mengatakan, studi banding tersebut dilakukan guna memahami bagaimana penerapan SOTK, khususnya di Diskominfo Kabupaten Bogor.
“Sesuai PP Nomor 18 Tahun 2016, terutama program dan kegiatan yang diterapkan Kabupaten Bogor, dinas kami baru terbentuk sekitar dua bulan karena sebelumnya kami masih menginduk ke Dishub Kabupaten Belitung,” paparnya.
Dari segi ilmu dan pemahaman, lanjut dia, masih sangat kurang. Untuk itu, pihaknya melakukan audiensi dengan harapan ilmu yang didapatkannya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Belitung. “Semoga informasi yang kami lakukan hari ini (kemarin, red) bisa bermanfaat bagi Kabupaten Belitung,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bogor Kardenal menerangkan, berkaitan dengan SOTK baru tersebut berdasarkan nomenklatur Diskominfo Kabupaten Bogor dinas tipe A. Di mana kewenangan yang diberikan pusat adalah mengelola informasi komunikasi publik dan teknologi informatika. “Kita juga sama-sama belajar dengan SOTK baru ini. Memang ada perubahan yang signifikan, terutama berkaitan dengan peningkatan teknologi informatikanya,” paparnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya tengah fokus melakukan optimalisasi penyebarluasan informasi melalui teknologi informatika. “Salah satunya melalui videotron, radio tegar beriman, website Pemkab Bogor serta optimalisasi infrastruktur jaringan yang sudah terbangun,” terangnya.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belitung Budi Prasetyo menuturkan, saat ini pihaknya tengah fokus pada peningkatan tiga sektor antara lain pariwisata, perikanan, kelautan dan perhubungan. Untuk mewujudkan itu, tentu membutuhkan dukungan teknologi informatika di era globalisasi seperti saat ini. “Melihat infrastruktur intranet yang sudah terbangun di Kabupaten Bogor, kami memilih Kabupaten Bogor sebagai acuan. Terutama kaitannya dengan penerapan teknologi informatika yang sudah dilakukan kabupaten,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)