Sebanyak 236 guru ngaji se-Kecamatan Bogor Timur mendapatkan insentif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Insentif tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan terhadap kiprah guru ngaji. Rasa syukur dan bahagia terpancar di wajah mereka.
WALIKOTA Bogor Bima Arya mengaku senang dapat bertemu sosok yang berperan penting dalam pembangunan akhlak di Kota Bogor. Ia meyakini membangun karakter warga yang akhlakul karimah lebih penting daripada membangun fisik. “Salah satunya dengan memberi perhatian serius kepada orang-orang yang berada di garda terdepan dalam mendidik anak mengaji,” ujar Bima dalam acara penyerahan uang insetif guru ngaji di Masjid Al-Barkah, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timu, Kota Bogor, kemarin.
Menurut Bima, perjuangan ustadz dan ustadzah ini tidaklah mudah. Tetapi, masa depan Kota Bogor berada di tangan guru ngaji untuk mendidik anak-anak berdasarkan landasan agama. Ke depan, ia akan terus memperjuangkan uang insentif bagi guru ngaji, sehingga pada tahun anggaran berikutnya jumlah penerima dan nominalnya bisa bertambah. “Walaupun sekarang jumlahnya baru Rp50.000 per bulan, ibu dan bapak ikhlas dulu insya Allah kalau bersyukur akan bertambah. Mari kita berikan yang terbaik bagi kota dan agama kita,” tuturnya.
Kepala Bagian (Kabag) Kemasyarakatan Setda Kota Bogor Sony Nasution menambahkan, pemberian uang insentif bagi guru ngaji tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017. Pendataan guru ngaji dilakukan di setiap kelurahan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor.
(*/ram/py)