METROPOLITAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor semakin gencar mendorong gerakan kelola sampah rumah tangga untuk meraih target Piala Adipura sekaligus percepatan program Bogor Bebas Sampah 2020. Baru-baru ini, sejumlah kader PKK Bojonggede digandeng mengikuti pelatihan pengelolaan sampah. Selain itu, DLH juga getol menyosialisasikan program bank sampah melalui pemerintah kecamatan, desa dan sejumlah elemen masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor Atis Tardiana menuturkan, dalam sosialisasi tersebut peserta diberikan edukasi terkait tata cara pengelolaan bank sampah.
“Di antaranya seperti cara pemilahan sampah, proses pendaur ulang sampah basah dan kering sekaligus peserta dikenalkan pada Konsep Pusat Olah Sampah Pilah Angkut Nabung Daur Ulang Agar Indah (Pos Pandai),” ujarnya.
Dengan adanya Pos Pandai di Desa Bojonggede, dia berharap masyarakat membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan serta dapat menabung sampah pada bank sampah agar menghasilkan rupiah.
“Semoga dengan sosialisasi ini akan tumbuh kesadaran masyarakat menabung sampah sebagai upaya menyikapi permasalahan sampah saat ini,” ujarnya.
Dengan sosialisasi ini, kata dia, ada perubahan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Seperti yang diamanahkan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Sampah yang menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah dan swasta.
Sementara itu, Ketua Forum Pendamping Desa Kabupaten Bogor Iman Taufik mengaku akan terus mendorong setiap pemerintah desa (pemdes) se-Kabupaten Bogor agar memiliki bank sampah. Hal tersebut sangat efektif dan efisien khususnya dalam mengelola limbah sampah.
“Saya rasa dengan adanya bantuan pemerintah pusat, yakni Dana Desa (DD), pemdes menyediakan sarana-prasarana di bidang lingkungan seperti ini serta menjadi solusi terbaik bagi masyarakat yang dapat dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes, red),” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)