METROPOLITAN - Kota Bogor harus memiliki masterplan digital untuk mencapai target dan tujuan kota cerdas (Smart City). Sebab, dalam acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) ini setiap kota diberikan kesempatan untuk melakukan pemetaan. Sehingga setiap kota di seluruh Indonesia mampu menjadi kota cerdas berdasarkan potensi dan karakter lokal masing-masing. Hal itu ditegaskan Wali Kota Bogor Bima Arya usai mengikuti pembukaan RKCI 2017 dan Talkshow Model Pembangunan Kota Cerdas untuk Indonesia di Gedung Utama II Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, baru-baru ini.
Melalui masterplan digital Kota Bogor yang akan dirampungkan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi), menurut Bima Arya, ada hal-hal yang lebih fokus dihasilkan di Kota Hujan, terutama berkaitan dengan pelayanan untuk memberikan kemudahan warga. Kolaborasi dengan pihak lain, menjadi strategi lain yang dipilih lantaran jika mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sulit terpenuhi. Namun jika menggandeng pihak kampus, perusahaan, komunitas dan lainnya, maka akan terasa lebih ringan.
Dengan adanya RKCI ini, sambung Bima Arya, menjadi langkah maju yang diambil pemerintah untuk melanjutkan pembangunan kota cerdas di Indonesia, bahkan dibuat rating kota cerdas. ”Tentunya ini akan memacu Kota Bogor maupun kota-kota lainnya untuk lebih fokus lagi menuju kota cerdas,” jelas Bima.
(*/feb/py)