METROPOLITAN – Puluhan pelajar dari SD Bantarjati VII kemarin mendatangi RSUD Kota Bogor. Kedatangan mereka tak lain untuk mengikuti program Kunjungan Belajar Luar Sekolah (KBLK).
Kepala SD Bantarjati VII Yayah Rahmayanti mengatakan, giat ini sengaja dilakukan agar para siswa lebih termotivasi dalam proses belajar. Selain itu, program ini juga untuk memperkaya khazanah berpikir mereka terutama tentang pola hidup sehat.
”Dengan pengenalan dan pembelajaran pola hidup sehat sejak dini diharapkan menjadi budaya bagi generasi muda di Indonesia,” ujarnya. Menurut Yayah, Program KBLK merupakan kerja sama Tim Hukum dan Humas (Hukmas) RSUD Kota Bogor, kepala sekolah dan anggota DPRD Kota Bogor Adityawarman. Yayah meyakini jika program ini membuat generasi Indonesia ke depan lebih sehat dan cerdas, sehingga nantinya bisa menjadi duta kesehatan.
”Dengan metode belajar langsung seperti ini, para siswa bisa mengetahui pola hidup sehat dan belajar seputar informasi tentang kesehatan di rumah sakit,” katanya. Selain berbagai informasi tentang kesehatan, sambung dia, para siswa juga diperkenalkan peralatan dan fungsi alat medis serta ruangan di RSUD Kota Bogor. ”Para siswa langsung diberikan contoh seperti bagaimana cara mencuci tangan yang sesuai pola hidup sehat. Dengan begitu, siswa bisa lebih cepat mengerti,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Bogor dr Dewi Basmala Marsdi didampingi Kasubbag Hukmas Taufik Rahmat mengatakan, program seperti ini akan menjadi agenda rutin tahunan. Tim Humas RSUD Kota Bogor saat ini sedang membuat program lanjutan yang tak hanya kepada para siswa, tapi juga orang tua siswa yang aktif menjadi kader kesehatan posyandu di setiap kelurahan Kota Bogor.
”Para kader nantinya diharapkan akan menjadi mitra RSUD dalam menyosialisasikan Program Germas dan humas punya program membentuk Forum Relawan Sehat Kota Bogor,” ujarnya. Dengan adanya Relawan Sehat, diharapkan bisa menjadi jembatan komunikasi antara RSUD dengan masyarakat. ”Selain memberikan edukasi tentang pola hidup sehat kepada warga, mereka juga bisa menyosialisasikan layanan kesehatan di RSUD Kota Bogor dan program jaminan kesehatan pemerintah seperti BPJS atau jaminan kesehatan lainnya,” harapnya.
Dewi menambahkan, para relawan nantinya bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat apa saja hak dan kewajiban pasien dan prosedur yang harus ditempuh bila menggunakan jaminan kesehatan. ”Kita harapkan ke depan tidak ada lagi berita miring, di mana RSUD disebut menolak atau menelantarkan pasien. Padahal yang terjadi malah sebaliknya, pasien yang tidak memahami prosedur rumah sakit,” terangnya. Ke depan, Dewi berharap RSUD Kota Bogor yang baru seumur jagung ini bisa menjadi pioner pelayanan kesehatan RSUD, khususnya di Jawa Barat.
(*/feb/py)