METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengklaim harga bahan pangan selama libur panjang akan tetap terjaga. Kondisi tersebut berlaku di pasar tradisional maupun modern.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor Achsin Prasetyo mengatakan, kestabilan harga diakibatkan persediaan yang masih tercukupi.
”Distribusi lancar dari titik hulu sampai ke pasar,” ujarnya. Menurut Achsin, kondisi itu terjadi pada sebagian besar bahan pokok, termasuk cabai, beras dan telur. Meski harga sejumlah sayur seperti tomat sempat naik sampai 30 persen, kini semua sudah terkendali.
Cuaca yang tidak menentu, diakui Achsin, menjadi tantangan terbesar dalam menjaga kestabilan harga pangan di Kota Bogor. Sebab, cuaca menentukan tingkat persediaan komoditi yang menjadi kunci penentuan harga.
Achsin menjelaskan, cuaca memberikan pengaruh tak hanya dalam masa panen, tapi juga distribusi. “Kalau hujan besar, pengiriman terganggu. Tapi sejauh ini, karena sudah memprediksi, pengiriman ke pasar di Kota Bogor masih terjamin,” ujarnya.
Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Bogor, termasuk di Pasar Cibinong. Kepala Disperindag Kabupaten Bogor Dace Supriyadi memastikan, persediaan pangan masih dalam kondisi baik sampai pekan pertama Januari. Salah satu komoditi yang kerap menjadi fokus adalah cabai rawit.
Menurut Dace, bahan pangan ini memang sempat meroket pada pertengahan Desember. Tapi, naiknya hanya Rp2.000 dari Rp18.000 ke Rp20.000. ”Jadi hanya dua persenan,” tuturnya. (rep/feb/py)