METROPOLITAN - Seni lengser sebagai adat Sunda, biasanya ditampilkan saat prosesi penyambutan mempelai pada perkawinan. Tetapi berbeda halnya di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan. Saat pisah sambut Lurah Empang dari Wagimin kepada Sutarso, menampilkan seni lengser di Gedung Anisa, Jalan Layungsari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, belum lama ini.
Acara pisah sambut Lurah Empang juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Ketua RT dan RW Kelurahan Empang dan penyerahan Surat Keputusan (SK) oleh Lurah Empang yang baru, Sutarso. Menurut Wagimin, prosesi pisah sambut ini di luar dari kebiasaan. Ia menilai selama memimpin warga Empang penuh makna dengan menggalang persaudaraan antara pimpinan dengan warganya. Kelurahan Empang ini juga terkenal dengan kampung arab, ada orang sundanya dan orang jawa. “Mereka rukun dan guyub,” katanya.
Menurutnya, warga Empang mau gotong royong, semunya guyub dan aktif. Sehingga kantor kelurahan seperti rumah mereka sendiri termasuk anak-anaknnya pun sama. “Jadi keberhasilan lebih mudah dicapai jika semuanya gotong royong,” terangnya.
Wagimin juga berharap kedepanya di Kelurahan Empang ini harus banyak kegiatan yang digelar untuk meningkatkan kegiatan masyarakat, terutama kegiatan pelestarian budaya. Wagimin yang akan bertugas sebagai Lurah Harjasari akan mengikuti kegiatan yang sudah direncanakan, terutama undangan acara dari tokoh setempat.
Sementara itu, lurah baru di Kelurahan Empang, Sutarso, sangat berterima kasih karena sudah disambut dengan istimewa. Ia berharap, apa yang sudah dibangun lurah sebelumnya bisa diteruskan. “Kita harus melihat adat istiadat kultur masing-masing, sebagai aparatur harus melayani. Alhamdulillah disini guyub sekali, peduli, gotong royongnya bagus, solidaritas antara masyarakat dan aparatur pemerintah terjalin baik,” katanya.
(*/ram)