METROPOLITAN – Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Kota Bogor bersama Badan Pengawasan Mutu Produk Hewani, Badan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kota Bogor melakukan pantauan ke pedagang daging Pasar Kebon Kembang.
Saat ini harga daging dibanderol sekitar Rp115 ribu sampai Rp120 ribu perkilo, harga tersebut masih terbilang wajar. Daging yang dijual pun merupakan daging lokal yang didapat langsung dari pemotongan setiap malam.
Kepala Unit Pasar Kebon Kembang, Iwan Arif Budiman menyampaikan, bahwa secara tim ini merupakan pengawasan, akurasi dan kualitas daging yang diperdagangkan di sekitar pasar rakyat, khususnya Pasar Kebon Kembang. “Tim bergerak persis dengan jadwal pengiriman daging sekitar pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB, tim menyisir awalnya di dalam blok CD dan beberapa kios secara acak,” kata Iwan.
Menurutnya, harga daging kerbau yang biasa buat produk baso berada dikisaran harga Rp65 ribu sampai dengan Rp80 ribu perkilo. Di blok CD di cek awal kualitas masih baik dan segar, selanjutnya tim menyusuri Jalan MA Salmun, dimana cukup banyak pedagang daging PKL, di Jalan MA Salmun di cek beberapa pedagang hasilnya masih cukup baik, bahkan di lokasi ini sempat di cek secara kimiawi hasilnya ternyata negatif tidak ada temuan oplosan daging babi daging kadaluarsa dan lainnya.
Iwan juga berharap bahwa daging yang diperdagangkan di pasar rakyat itu aman dan layak untuk dikonsumsi. “Pengawasan ini bertujuan juga agar pedagang tertib berdagang barang dagangan yang sehat, warga dan konsumen dapat merasa aman dan nyaman belanja daging di pasar rakyat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas PDPPJ, Riadul Muslim menambahkan bahwa sosialisasi yang selalu di gembor-gemborkan oleh PDPPJ, cukup baik karena tahun lalu di Pasar Kebon Kembang terjadi banyak barang yang kualitasnya buruk atau tidak dalam standar yang diajukan oleh pemerintah dan sekarang tidak ada.
(*/mam)