Mencerdaskan umat muslim tentu merupakan tugas bagi sesama mukmin yang beragama Islam. Apalagi sampai mengajarkan dasar kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Hal itu pula yang saat ini terus digagas Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Kota Bogor, Ahmad Fathoni. Saat ini Fathoni tengah fokus menanamkan pendidikan karakter berbasis agama terhadap anak-anak usia dini. Lantas gagasan seperti apa yang dimilikinya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan dengan Ketua Umum Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Bogor:
Sejak kapan Anda bergabung di organisasi?
Sejak kecil atau tsanawiyah saya sudah hobi berkecimpung di keorganisasian. Saat tsanawiyah saya masuk Ikatan Remaja Masjid. Lalu saat 1999 saya aktif di Organisasi PMII UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dilanjut aktif dengan komunitas-komunitas diskusi, sambil di setiap event kegiatan yang ada di wilayah saya selalu aktif baik itu agenda sunatan masal hingga pengobatan gratis bagi masyarakat.
Apa yang Anda ingin lakukan dengan masuk organisasi?
Keinginan saya aktif di organisasi karena ingin berinteraksi dengan masyarakat dan memiliki banyak teman. Saya juga ingin belajar sambil melakukan sesuatu, bagaimana prinsip dalam hidup saya dapat bisa terealisasikan atau bermanfaat untuk masyarakat. Seperti bisa meringankan beban bagi warga yang mengalami sakit atau lain sebagainya.
Lalu, kepuasan seperti apa yang Anda dapatkan dari keaktifan di dunia organisasi?
Untuk prestasi memang yang secara formal saya tidak ada. Tetapi yang jauh lebih penting adalah sampai saat ini saya mendapatkan kepuasan batin tersendiri manakala kehadiran saya sedikit bisa mewarnai atau bermanfaat untuk masyarakat.
Contoh ketika ada masyarakat yang kesusuhan dan sebagainya, kemudian saya melakukan apa yang saya bisa lakukan bersama teman-teman di organisasi itu sangat memuaskan. Karena memang tujuannya kita ingin mempermudah masyarakat yang membutuhkan. Alhamdulilah ada beberapa contoh kasus yang sudah kita tangani, seperti orang sakit, melahirkan hingga sunatan masal bagi anak-anak yang orang tuanya kurang mampu.
Lantas, perubahan seperti apa yang Anda ingin lakukan di Kota Bogor?
Secara garis besar saya itu aktif di basis keagamaan. Oleh karenanya dengan kapasitas sebagai Ketua FKDT Kota Bogor, saya ingin menanamkan pendidikan karakter berbasis agama terhadap anak-anak sejak usia dini. Lebih kepada anak-anak sejak kecil itu sudah terbiasa dengan pendidikan karakter dalam artian yang memang itu sangat mengena terutama berbasiskan agama.
Sebab contoh kecil saja yang membuat saya merasa miris sekali, ada seseorang yang sudah lanjut usia akan melaksanakan ibadah haji tetapi tidak bisa membaca dan tulis Alquran. Lalu, fakta di lapangan saat saya takziyah atau melayat hanya sedikit sekali dari sekian banyak warga yang menyolatkan jenazah tersebut. Ketika saya tanya warga mengaku tidak mengetahui cara menjalankan solatnya. Jadi saya merasa miris sekali dan subtansinya bahwa pendidikan agama sangat penting sekali ditanamkan sejak dini. Inilah yang mendasari saya mengapa ingin menanamkan pendidikan karakter berbasis agama sejak dini. Karena toh pada intinya pendidikan agama itu akan menjadi pondasi bagi pribadi masing-masing ketika kita berbicara makna hidup sejati.(rez)