METROPOLITAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, menginginkan adanya penguatan komitmen pemahaman informasi yang sama tentang bahaya narkotika, baik dari pribadi, keluarga, lingkungan sekitar dan lingkungan kerja.
Hal tersebut diungkapkan sekda saat memberikan sambutan dalam kegiatan Workshop Bahaya Narkotika dan Prekursor Narkotika serta Informasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
” Narkoba sangat membahayakan kehidupan pribadi, masyarakat maupun negara. Untuk itu, melalui acara ini Pemerintah Kota Bogor mencoba memberi pemahaman yang lebih kuat dan memiliki komitmen untuk menolak,” kata Ade.
Setiap tahun, tambah Ade, pemerintah mulai dari pusat hingga daerah selalu menganggarkan penanganan masalah narkotika. Namun berdasarkan data, tak juga bisa menurunkan angka penyalahgunaan narkotika. Namun apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diharapkan bisa meminimalisasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika, karena menghilangkannya bukan hal mudah.
Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 menunjukkan keseriusannya dengan menggelar aksi nasional, yaitu Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Prekursor Narkotika.
Sekda menyebutkan, faktor yang mendukung penyebaran dan penyalahgunaan narkotika di antaranya lingkungan sosial, pergaulan, di samping kurangnya pengawasan dan perhatian keluarga serta kurangnya pendidikan. Untuk mewujudkan bebas penyalahgunaan narkotika, diperlukan keterlibatan dan kerja sama semua pihak serta upaya sedini dan se-komprehensif mungkin.(*/rez/py)