METROPOLITAN – PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor menjalin kerja sama dengan Perhutani di kantornya, kemarin. Kerja sama tersebut dilakukan dengan tujuan menyambut program Bupati Bogor, Ade Yasin, dengan menjadikan The City of Sport and Tourism. ”Hal ini merupakan bentuk Sayaga Wisata dalam menyambut program Bupati yakni The City of Sport and Tourism,” terang Direktur Operasional PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor, Ivan Fadila, usai menandatangani MoU bersama Perhutani di kantor PT Sayaga Wisata, kemarin. Ivan menjelaskan, PT Sayaga Wisata memang tidak menyertakan modal untuk mengembangkan wisata-wisata di Kabupaten Bogor. Karena ini menyambut program bupati Bogor dan dalam hal pengembangan, maka Sayaga Wisata melakukan MoU dengan Perhutani. ”Karena Kabupaten Bogor ini kan minim objek wisata yang dikelola pemerintah. Maka dari itu, kita bekerja sama dengan PTPN maupun Perhutani. Lahan yang banyak objek wisatanya itu ada di lahan tersebut,” jelasnya. Ia mengungkapkan, wisata di bawah wewenang Perhutani di Kabupaten Bogor siap dikerjasamakan dengan PT Sayaga Wisata. Hal ini untuk menarik wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri. ”Mungkin saat ini kita (Sayaga) akan fokus pada ECO EDO Sentul dulu dan di Pabangbon Leuwiliang, karena di sana sudah banyak wisata yang dimiliki Perhutani,” ungkapnya. Ia mengungkapkan, pihaknya bersama Perhutani akan fokus mensurvei lokasi yang bisa dijadikan destinasi wisata, di mana mayoritas lokasinya berada di lahan Perhutani. ”Seperti jalur Puncak II itu kan banyak yang bisa dijadikan wisata. Intinya, kita akan survei dulu dan tidak bisa semuanya dijadikan destinasi wisata hanya sebagian,” imbuhnya. Terkait kerja sama yang dilakukan dengan Perhutani, Sayaga sendiri nantinya akan menjadi penengah dalam pengelolaan wisata di Bumi Tegar Beriman. Nanti juga ada kebijakan tersendiri dari PT Sayaga Wisata yang merupakan perusahaan daerah di bawah pemerintahan. ”Nantinya kita juga akan mengusulkan kepada pemda, lokasi mana saja yang memang jadi destinasi wisata. Jika infrastrukturnya jelek, nanti bisa diperbaiki pemerintah,” ujarnya. Terkait market (pasar) untuk mempromosikan wisata di Kabupaten Bogor nantinya, sambung dia, akan menjadikan pembahasan khusus Sayaga Wisata. ”Bagaimana bisa mendatangkan wisatawan dari luar supaya bisa menjadikan daya tarik tersendiri. Nanti kita bisa mulai dari Himpaudi, karena mereka ini sering menggelar kegiatan. Nah, nanti kalau bisa kita juga mengadakan acara di tempat-tempat mereka. Intinya, pasarnya yang kita pikirkan sekarang,” bebernya. Ia mengatakan, PT Sayaga Wisata ini tak lepas dari investor dalam mengelola wisata yang ada. Karena pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup dalam pengelolaannya. ”Kita juga akan bekerja sama dengan investor. Kita sebagai penengah untuk semuanya,” katanya. Terkait pengelolaan tersendiri dari segi tiket wisatawan, menurut dia, nantinya akan dibagi hasil antara Perhutani dengan pihak ketiga (investor, red) serta Sayaga sendiri sebagai penengah dari keduanya. ”Intinya nanti yang diberikan ke kita lebih murah ketimbang agen,” tukasnya.(cr2/b/rez/ py)