seremoni

Pegawai Pemkot Diajarkan Budaya Kerja Lima Jari

Rabu, 13 November 2019 | 09:44 WIB
PEMAPARAN: Motivator Character Building Aris Ahmad Jaya memaparkan budaya kerja lima jari kepada pegawai Pemkot Bogor.

METROPOLITAN - Sebanyak 200 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Setda Kota Bogor mengikuti workshop budaya kerja di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Senin (11/11). Di workshop budaya kerja ini, Bagian Organisasi Setda Kota Bogor menghadirkan langsung motivator Character Building, Aris Ahmad Jaya. Workshop yang baru pertama kali dilaksanakan di setda itu sebagai tindak lanjut penandatanganan pakta integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang dilakukan pada Senin lalu. ”Ini acara dadakan, tapi alhamdulillah semua ASN di setda antusias mengikuti workshop ini,” kata Kasubag Akuntabilitas dan Reformasi Birokrasi Bagian Organisasi Setda Kota Bogor, Tari Mardiana. Sebenarnya, menurut Tari, setda sudah memiliki budaya kerja dengan slogan Si Cepot Kasep dan 10 Budaya Malu. Namun mengaku budaya kerja ini belum tersosialisasikan dengan baik, sehingga masih perlu melakukan internalisasi budaya kerja sesuai slogan Si Cepot Kasep dan 10 Budaya Malu. ”Goals adanya workshop budaya kerja ini setiap pegawai jadi lebih memahami tugasnya, lebih berintegritas, melaksanakan tugasnya sehingga tujuan organisasi tercapai. Karena tujuan ini harus didukung pegawainya, sekda tidak bisa bekerja sendiri. Semuanya harus sama-sama bekerja,” ujarnya. Sementara itu, Aris Ahmad Jaya memberikan lima tips langkah menjadi ASN cerdas dan berintegritas. Agar mudah diingat, ia menggambarkan lima jari dengan masing-masing karakternya. Pertama jempol, jempol diartikan mampu menghargai, mengapresiasi, melayani. Ketika ASN bisa menghargai pimpinan maupun bawahan, bisa melayani warga maka ini menjadi kunci munculnya kebahagiaan dan rasa syukur. ”Tips kedua telunjuk, telunjuk memiliki arti komitmen, integritas. Jadi dalam bekerja harus punya komitmen, konsisten, integritas dan kejujuran. Jangan sampai kemampuan atau skill ASN jadi luntur karena tidak jujur, komitmen dan disiplin,” katanya. Ia melanjutkan, tips ketiga yakni jari tengah yang artinya sama dengan melakukan berkontribusi di atas rata-rata. ASN harus mampu bekerja jauh lebih hebat dari target dengan ikhlas. Tips keempat yakni jari manis yang artinya menjalin hubungan interpersonal secara baik, menjalin persahabatan dan persaudaraan alias tidak sekadar bekerja bersama tapi mampu bekerja sama dalam tim. ”Tips kelima dan terakhir jari kelingking yang artinya tidak boleh meremehkan hal kecil, seperti kerapian, menjaga kebersihan, membuang sampah, terima kasih, menyapa, salam,” pungkasnya. (*/rez/run)

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB